Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mencatat produksi minyak perseroan dari Blok Rokan di Riau telah mencapai 161.623 barel minyak per hari (BOPD) sepanjang 2023. Pertamina sendiri mulai mengelola Blok Rokan pada 9 Agustus 2021. Sebelumnya salah satu kawasan migas utama di Tanah Air itu dikelola oleh Chevron (d/h Caltex) selama 50 tahun.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan pengeboran sumur terus ditingkatkan untuk menambah volume cadangan migas blok tersebut.
PHR berhasil melakukan tajak lebih dari 1.000 sumur, eksekusi 15.000 kegiatan Work Over (WO) dan Well Intervention Well Services (WIWS) yang menyerap 60% Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Blok Rokan mencatatkan lifting migas sekitar 59 juta barel selama tahun 2023. Pencapaian ini merupakan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 57,3 juta barrel,” kata Fadjar lewat siaran pers, Senin (20/5/2024).
Pada 2024 PHR terus meningkatkan produksi migas dengan melakukan pengeboran yang terintegrasi untuk menghadirkan sumur minyak yang berkualitas, efisien, andal dan selamat. Sebanyak 570-an sumur bakal ditajak tahun ini untuk menambah cadangan minyak nasional di Blok Rokan.
“Pertamina berhasil menempatkan kembali Blok Rokan sebagai penyumbang produksi minyak tertinggi di Indonesia yakni sebesar 161.623 barel minyak per hari,” kata Fadjar.
Baca Juga
Rokan merupakan blok migas paling produktif sepanjang sejarah perminyakan Indonesia yang memiliki lebih dari 11.000 sumur aktif, 13.00 kilometer jaringan pipa, sekitar dua kali jarak Sabang-Merauke.
Lebih dari 11 miliar barel minyak mentah telah diproduksi dari WK Rokan dari sejumlah lapangan-lapangan besar di Provinsi Riau, di antaranya Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan dan Pager.
Menurut dia, Pertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas yang sudah tua. Termasuk di Blok Mahakam dari Total E&P yang berkolaborasi dengan Inpex.
“Setelah setahun dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), pada 2019 produksi Blok Mahakam sebesar 32,1 ribu barel minyak per hari dan gas sebesar 640 juta standar kaki kubik yang menempatkan blok migas ini sebagai salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia,” tuturnya.
Hasilnya pada 2022 lalu, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di Blok Mahakam puluhan miliar kaki kubik gas dan jutaan barel minyak.
Di 2023, Pertamina kembali berhasil mendapatkan penemuan baru gas dan kondensat di sumur eksplorasi Adiwarna-1x di Blok Mahakam. Pengeboran yang mencapai kedalaman akhir sumur 4.290 meter ini berhasil menemukan lapisan hidrokarbon gas dan kondensat.