Bisnis.com, TABANAN - Danau Beratan yang berada di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan telah menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Bali Selatan mulai dari sebagian masyarakat Kabupaten Tabanan, Badung, hingga Kota Denpasar.
Danau Beratan bersama dengan Pura Ulun Danu Beratan di atasnya diyakini masyarakat sebagai sumber spiritual dan kehidupan masyarakat Bali. Pura Ulun Danu Beratan telah ada sejak abad 17 M atau sekitar 1634 M.
Pura ini dibangun untuk tempat pemujaan Dewi Danu dan Dewa Wisnu yang sudah melimpahkan tuah kesuburan bagi masyarakat Bali melalui Danau Beratan.
Pura Ulun Danu Beratan memiliki empat kompleks Pura, yaitu Pura Lingga Petan, Pelinggih Dewa Siwa, Pura Penataran Pucak Mangu, Pelinggih Dewa Wisnu, Pura Terate Bang, Pelinggih Dewa Brahma, Pura dalem Purwa, Pelinggih Dewi Danu, dewi air yang juga dikenal sebagai dewi kesuburan.
Berdasarkan data Pemprov Bali, danau dengan luas 375,6 hektare ini sejak zaman dahulu telah menjadi sumber air bagi pertanian, pariwisata hingga rumah tangga di tiga Kabupaten/Kota tersebut yang memiliki total luas lahan sawah mencapai 31.609 hektare dan 25.496 hektare lahan lahan perkebunan.
Jenis tanaman yang dihasilkan sangat beragam mulai dari padi, Kabupaten Tabanan yang memiliki lahan pertanian paling luas saat ini menjadi lumbung Pulau Dewata dengan total produksi beras mencapai 95.597 ton per tahun, merupakan produksi tertinggi di Bali.
Baca Juga
Selain beras, Tabanan juga menghasilkan berbagai jenis sayur seperti tomat, wortel, sawi, kubis, dan buah - buahan seperti stroberi, buah salju hingga kopi yang menjadi konsumsi utama masyarakat Bali dan wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Danau Beratan sejak ratusan tahun sebagai sumber pengairan mampu bertahan berkat sistem subak yang mampu menjaga kelestarian air di Danau Beratan.
Adapun, Subak yang merupakan sistem irigasi khas Bali, mengatur pemanfaatan air dari Danau Beratan secara adil dan merata, sehingga para petani bisa memanfaatkan air tersebut secara optimal.
Mobil Jelajah Tirta Nusantara Melintasi Jalan Shortcut di atas Danau Beratan. Jalan ini dibangun oleh Kementrian PUPR untuk mempercepat rute Singaraja - Denpasar./ BISNIS - Tim Jelajah Tirta 2024
Kepala Humas Daya Tarik Wisata (DTW), Ulun Danu Beratan, Made Sukarta mengatakan kelompok subak yang berada di Tabanan hingga Denpasar telah berperan penting menjaga kelestarian Danau Beratan dengan pembagian air secara bijaksana.
"Air di Danau Beratan dimanfaatkan oleh tiga Kabupaten yakni Tabanan, Denpasar, dan Badung. Para kelompok subak di tiga Kabupaten/Kota tersebut mengatur pemanfaatan air untuk seluruh petani, sehingga bisa optimal dan merata. Ulun Danu Beratan ini telah memberi manfaat bagi pertanian hingga pariwisata," jelas Sukarta kepada Tim Bisnis Indonesia Jelajah Tirta Nusantara 2024, Kamis (17/5/2024).
Keberadaan Danau Beratan dengan Pura Ulun Danu Beratan di dalamnya menghadirkan sejumlah destinasi wisata di sekitar Danau Beratan seperti Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, dan belasan DTW lainnya.
Banyak masyarakat dan investor yang membangun hotel dan restoran di tepi Danau Beratan yang menarik kunjungan ribuan hingga puluhan ribu wisatawan.
Dampak pariwisata dan ekonomi Danau Beratan di halaman selanjutnya