Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringgit Sempat Terpuruk, Ekonomi Malaysia Berikan Sinyal Pemulihan Tahun Ini

Ekonomi Malaysia dipercaya mulai pulih pada tahun ini berdasarkan sejumlah data pada kuartal I/2024.
Uang kertas 50 ringgit Malaysia di sebuah toko penukaran mata uang di Kuala Lumpur, Malaysia./Bloomberg
Uang kertas 50 ringgit Malaysia di sebuah toko penukaran mata uang di Kuala Lumpur, Malaysia./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Malaysia mengalami pertumbuhan tercepat dalam periode satu tahun, memberikan sinyal pemulihan solid usai Ringgit jatuh pada titik terendah dalam lebih dari dua dekade terakhir.

Pada 21 Februari tahun ini, Ringgit sempat menyentuh titik terendah sejak Januari 1998 atau tepatnya berada pada level 4,8053.

Dikutip Bloomberg pada Jumat (19/4/2024), berdasarkan prediksi Badan Statistik, produk domestik bruto Malaysia naik 3,9% pada Januari-Maret tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Angka ini sejalan dengan angka median proyeksi survei Bloomberg.

Sektor jasa mendorong pertumbuhan ekonomi Malaysia, sementara industri manufaktur rebound 1,9% pada kuartal I/2024 usai terkontraksi pada 3 bulan sebelumnya.

Dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Malaysia menyebutkan surplus perdagangan juga tumbuh ke 12,8 miliar ringgit atau sekitar US$2,7 miliar pada Maret 2024.

"Salah satu aspek positif adalah sektor manufaktur mengalami penguatan," ujar ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd. Sanjay Mathur.

Dia menambahkan surplus perdagangan pada Maret tahun ini juga menunjukkan tantangan dari kinerja ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan mulai memudar.

Data pertumbuhan tersebut menunjukkan perekonomian Malaysia mendapatkan kembali momentumnya setelah perlambatan pada tahun lalu karena lemahnya permintaan global.

Negara yang bergantung pada perdagangan ini siap menerima manfaat jika China, sebagai mitra dagang terbesar Malaysia, terus membangun ekonomi pada awal tahun yang kuat.

Bank Negara Malaysia memperkirakan PDB akan meningkat antara 4% dan 5% tahun ini karena meningkatnya permintaan eksternal.

Ekspor Malaysia sebenarnya masih menunjukkan penurunan pada Maret setelah mengalami peningkatan pada Januari. Namun, penurunan tersebut tidak setajam perkiraan para analis.

Pengiriman barang ke luar negeri turun 0,8% dari tahun sebelumnya pada Maret 2024, menurut Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional. Ekspor telah turun selama 10 bulan berturut-turut hingga bulan Desember, yang merupakan penurunan terburuk sejak krisis keuangan global tahun 2008-2009.

Ringgit mempertahankan kenaikan 0,1% terhadap dolar AS pada 12:21 malam. di Kuala Lumpur mengikuti angka ekonomi. Indeks saham acuan lokal menguat untuk hari ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper