Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan suplai material pada megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap aman di tengah meningkatnya eskalasi konflik di wilayah Timur Tengah, khususnya Iran vs Israel.
Kendati demikian, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H. Sumadilaga, tidak menampik bila akan adanya kemungkinan harga material konstruksi bakal meningkat di kemudian hari.
"Kita lagi identifikasi [dampak konflik Iran vs Israel]. Yang jelas material proyek eksisting sudah aman iya," kata Danis saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jumat (19/4/2024).
Lebih lanjut, Danis menyebut, proyek-proyek di IKN yang saat ini tengah digarap dipastikan tidak akan terdampak besar oleh sentimen tersebut. Pasalnya, sebanyak 94 paket pengerjaan di IKN yang terkontrak saat ini dipastikan telah memiliki landasan pembiayaan yang jelas.
"Saat ini insya Allah kontrak kita aman, kontrak kita kan memang jelas, MYC (Multi Years Contract), kalau nanti ada kebijakan eskalasi ya kita ikuti kalau memang terjadi," jelasnya.
Adapun, pembangunan IKN saat ini terdiri dari 2 tahap proyek. Di mana, total paket fisik pengerjaan konstruksi selama periode 2020 - 2024 mencapai 94 paket dengan total nilai sebesar Rp74,36 triliun.
Baca Juga
Perinciannya, sebanyak 40 paket yang masuk dalam tahap pertama memiliki total pagu sebesar Rp24,84 triliun. Sedangkan, sebanyak 54 paket yang termasuk dalam tahap 2 sebesar Rp49,52 triliun.
Sementara itu, secara keseluruhan saat ini pembangunan IKN tahap 1 telah mencapai 79,8% dan tahap 2 sebesar 24%.
Pada Agustus 2024 proyek infrastruktur yang dipastikan bakal rampung salah satunya yakni Istana Presiden yang saat ini progresnya sebesar 63,03% serta Kantor Presiden sebesar 80,95%.
Sementara itu, kantor Sekretariat Presiden saat ini progresnya mencapai 75,61% dan gedung Sekretariat negara sebesar 55,9%.