Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah catatan dinilai perlu diberikan kepada kebijakan rekayasa lalu lintas contraflow yang diterapkan Kepolisian guna memperlancar arus mudik dan balik Lebaran 2024.
Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno mengatakan salah satu hal yang patut menjadi bahan evaluasi adalah batas kecepatan kendaraan saat penerapan rekayasa lalin tersebut.
“Sa menurut saya contraflow-nya itu yang harus dievaluasi ya. Batas kecepatannya harus rendah, bahwa 60 km per jam itu masih tinggi. mungkin dibuat 40,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (16/4/2024).
Di samping itu, Djoko juga menilai kesiapan sosialisasi juga perlu dipikirkan sedini mungkin. Dengan begitu, masyarakat bisa mengetahui dan merencanakan lebih awal perjalanan mudik, khususnya yang melalui jalur contraflow.
“Sehingga yang masuk contraflow itu sesuai yang diinginkan. Jangan sampai ini kendalanya mogok selama perjalanan ini perlu dihindari,” ungkapnya.
Hal lain yang disoroti Djoko adalah penjagaan dan sarana pembatas jalan dalam penerapan contraflow. Kelengkapan sarana itu, jelasnya, akan mendukung keamanan pengendara.
Baca Juga
Jalur contraflow, kata Djoko, juga harus memperhitungkan letak rest area terdekat guna memberikan alternatif lokasi istirahat bagi pengendara, terutama saat macet.
“Karena contraflow itu riskan sebenarnya. Apalagi kalau lagi ngantuk kayak kasus kemarin itu [kecelakaan di KM 58 Cikampek].”
Seperti diketahui, Korlantas Polri telah menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas dan pembatasan di antaranya one way, contraflow, ganjil genap, pembatasan kendaraan sumbu III dan safety car untuk arus mudik dan balik lebaran 2024.
Untuk contraflow sendiri, Korlantas menyiapkan pengaturan antara lain dengan memasang cone setiap 30 meter pada jalur. Jarak antar-cone ini diubah menjadi 10 meter pada arus balik Lebaran 2024.
Kepolisian juga menempatkan petugas di setiap median jalan, serta safety car yang nanti akan mengawal pemberlakuan rekayasa contraflow guna memelihara kecepatan pemudi maksimal hanya 60 km/jam. Korlantas juga menyiapkan mobil bantuan seperti ambulan, derek dan lain-lain untuk mempercepat penanganan apabila terjadi kendala di jalan.
Seperti diketahui, sebuah kecelakaan maut terjadi pada periode mudik Lebaran 2024. Peristiwa itu melibatkan 3 kendaraan di jalur contraflow Jalan Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di KM 58 + 600.
Kendati begitu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan kecelakaan tersebut tidak membuat rekayasa lalu lintas seperti contraflow berhenti diterapkan pada arus mudik Lebaran. Dia menuturkan, kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut tidak dapat dijadikan faktor penyebab terjadinya kecelakaan.