Bisnis.com, JAKARTA - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali melanjutkan rangkaian groundbreaking proyek investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada bulan depan atau Mei 2024.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menuturkan saat ini pihaknya masih menunggu jadwal dari pihak Istana Kepresidenan.
"Groundbreaking selanjutnya bulan Mei, [tanggal pastinya] masih menunggu jadwal Istana," kata Agung saat dihubungi Bisnis, Selasa (16/4/2024).
Lebih lanjut, Agung juga memastikan bahwa tren investasi IKN hingga saat ini masih positif. Pihaknya juga optimistis realisasi investasi di IKN hingga akhir tahun nanti bisa berjalan sesuai target.
"Semuanya [nilai investasi yang ada] on track hingga menuju groundbreaking selanjutnya," ujarnya.
Sebelumnya, Agung sempat memberi bocoran terkait investor yang bakal groundbreaking proyek di IKN. Salah satu sektor korporasi yang akan menyuntikkan modalnya pada groundbreaking IKN tahap 6 masih berasal dari industri keuangan.
Baca Juga
Apabila mengacu pada dokumen milik OIKN yang dipublikasikan pada Desember 2023, salah satu perusahaan di industri keuangan yang telah menyampaikan komitmennya untuk menggelar groundbreaking yaitu PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Dalam perkembangan terbarunya, rencana investasi BBCA saat ini tengah memasuki tahap penetapan alokasi lahan.
"Ya namanya jualan, lahannya harus cocok lokasinya. Di mana kita ikuti kemarin ikut di lapangan, Direktur saya sudah ketemu sama Direktur BCA," jelas Agung.
Agung memastikan, komitmen BBCA untuk investasi di IKN terus berlanjut. Sehingga, dalam waktu dekat entitas usaha milik Grup Djarum ini diyakini akan segera merealisasikan komitmen investasinya.
"Minatnya sudah jalan on paper sudah jalan, tinggal lokasi aja. Ya namanya beli lahan pasti kan harus dapat yang pas," tegas Agung.
Diberitakan sebelumnya, Kepala OIKN, Bambang Susantono memang telah menyebut bahwa pihaknya menargetkan investasi yang bakal terparkir ke IKN hingga akhir 2024 mencapai Rp100 triliun. Nantinya, investasi tersebut bakal berasal dari investor swasta, publik hingga swasta.
"Target 2024 Rp100 triliun investasi. Yang investasi bisa publik dan swasta, publik itu contohnya ada BUMN juga yang akan investasi kemudian ada lembaga yang non-pemerintah," tuturnya.
Adapun, hingga groundbreaking pada Maret 2024, total investasi yang rela masuk ke Ibu Kota Nusantara telah mencapai Rp49,6 triliun.