Bisnis.com, JAKARTA — Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkap alasan seremoni groundbreaking investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada bulan April 2024 yang ditiadakan.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menuturkan bahwa hal tersebut dalam rangka penyelesaian sejumlah proyek yang saat ini telah dimulai dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat jelang upacara HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024.
"Pak Presiden pada 29 Februari - 1 Maret 2024 beliau terakhir (groundbreaking). Jadi, April 2024 kita fokus persiapan di lapangan," jelasnya saat ditemui di Jakarta, dikutip Sabtu (9/3/2024).
Agung menjelaskan, aktivitas seremoni groundbreaking investasi dinilai sedikit menghambat proses konstruksi di IKN dalam mengejar target pembangunan. Atas dasar hal itu, groundbreaking investasi IKN pada April 2024 ditunda.
Adapun, proses seremoni groundbreaking investasi baru akan dilanjutkan seusai Hari Raya Idulfitri, atau tepatnya pada Mei 2024.
"Jadi 2 bulan ini fokus pembangunan agar tetap berjalan lancar. Groundbreking kita persiapkan secara goodgovernece. Di targetkan pada mei ini sektor pendidikan nasional [groundbreking]," tuturnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Agung juga sempat memberi sedikit bocoran, salah satu sektor korporasi yang akan menyuntikkan modalnya di IKN pada groundbreaking tahap 6 masih berasal dari industri keuangan.
Di mana, bila mengacu pada dokumen milik OIKN yang dipublikasikan pada Desember 2023, salah satu perusahaan di industri keuangan yang telah menyampaikan komitmennya untuk menggelar groundbreaking yaitu PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Dalam perkembangan terbarunya, rencana investasi BBCA saat inu tengah memasuki tahap penetapan alokasi lahan.
"Ya namanya jualan, lahannya harus cocok lokasinya. Di mana kita ikuti kemarin ikut di lapangan, Direktur saya sudah ketemu sama Direktur BCA," jelas Agung.
Agung memastikan, komitmen BBCA untuk menyuntik pembangunan mega proyek IKN terus berlanjut. Sehingga, dalam waktu dekat entitas usaha milik Grup Djarum ini dilaporkan akan segera merealisasikan komitmen investasinya
"Minatnya sudah jalan on paper sudah jalan, tinggal lokasi aja. Ya namanya beli lahan pasti kan harus dapat yang pas," tegas Agung.