Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah maskapai besar mengumumkan perubahan jadwal operasional hingga mengalihkan penerbangannya ke rute lain seiring dengan memanasnya konflik Iran vs Israel.
Adapun, konflik ini kian memanas kala Iran meluncurkan drone dan misil ke Israel. Ini merupakan serangan balasan ke Israel yang sebelumnya menyerang Damaskus.
Meski sejumlah penerbangan tergangggu, Melansir dari Al Jazeera, untuk saat ini, Yordania, Irak, dan Lebanon telah membuka kembali wilayah udara mereka usai sempat menutup akibat serangan tersebut.
TV pemerintah Yordania pada Minggu (14/4/2024) mengatakan negaranya telah melanjutkan operasi lalu lintas udara, mengutip otoritas penerbangan. Pembukaan wilayah udaranya dilakukan lebih dari tiga jam lebih awal dari jadwal.
Lebanon mengatakan bandaranya akan melanjutkan aktivitasnya setelah penutupan semalam. Tak hanya itu, Otoritas penerbangan Irak juga mengatakan risiko keamanan kini telah diatasi.
Bisnis telah merangkum maskapai penerbangan yang operasionalnya terdampak di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.
Baca Juga
Daftar Maskapai yang Membatalkan Penerbangan Imbas Perang Iran vs Israel:
1. Emirates Airlines
Maskapai besar seperti Emirates Airlines yang berbasis di Uni Emirat Arab mengumumkan pembatalan beberapa penerbangan dan pengalihan rute lainnya
"Kami terus memantau situasi dan melakukan semua upaya untuk memastikan gangguan minimal bagi pelanggan setelah penutupan wilayah udara baru-baru ini," kata juru bicara dari maskapai dilansir dari Al Jazeera, Minggu (14/4/2024)
2. Etihad Airways
Melansir Al Jazeera, Etihad Airways yang berbasis di Abu Dhabi juga membatalkan penerbangan ke Yordania dan Israel pada hari Minggu (14/4/2024). Tak hanya itu, layanan maskapai ke Tel Aviv dan Amman pada hari Minggu juga dibatalkan.
“Beberapa penerbangan kami terkena dampak penutupan sementara sejumlah wilayah udara di kawasan ini,” demikian pernyataan Fly Dubai dari Uni Emirat Arab yang dikutip kantor berita negara WAM yang dilansir dari Reuters.
3. Swiss International Airlines
Mengutip dari sosial media X (semula Twitter) Swiss International Air Lines juga telah mengumumkan bahwa pihaknya menangguhkan penerbangan ke atau dari Tel Aviv untuk sementara waktu sampai pemberitahuan lebih lanjut
Sebagai maskapai terbesar di Swiss, yang juga menjadi bagian dari Grup Lufthansa dan anggota Star Alliance ini melaporkan bahwa semua pesawatnya menghindari wilayah udara Iran, Irak, dan Israel, alhasil dengan aksi ini menyebabkan penundaan penerbangan dari India dan Singapura.
Lufthansa mengatakan bahwa pihaknya menangguhkan penerbangan ke Amman, Beirut, Erbil, dan Tel Aviv setidaknya hingga hari Senin (15/4/2024) karena situasi yang tidak stabil atau gejolak yang terjadi di Timur Tengah.
Ke depan, maskapai Jerman tersebut juga akan memastikan penerbangan mereka menghindari wilayah udara di atas Israel, Yordania, dan Irak
4. Austrian Airlines
Austrian Airlines, yang juga bagian dari Grup Lufthansa pun mengumumkan bahwa mereka menangguhkan penerbangan ke Tehran hingga 18 April.
"Rute jarak jauh melalui Timur Tengah juga akan dialihkan sesuai dengan penutupan wilayah udara yang berbeda," kata maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan.
5. KLM Royal Dutch Airlines
Melansir Al Arabiya, juru bicara maskapai penerbangan Belanda yakni KLM tidak akan lagi terbang melintasi Israel dan Iran.
KLM, anak perusahaan Air France-KLM di Belanda mengumumkan langkah tersebut merupakan tindakan pencegahan, merujuk pada meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, namun menambahkan bahwa pihaknya akan terus terbang ke Tel Aviv, di pantai Mediterania Israel.
6. Qantas Airways
Qantas Airways Australia mengumumkan pada hari Sabtu (13/4/2024) bahwa pihaknya untuk sementara mengubah rute penerbangan antara Perth dan London karena kekhawatiran mengenai Timur Tengah, seiring meningkatnya ekspektasi akan serangan Iran terhadap Israel.
“Kami untuk sementara menyesuaikan jalur penerbangan antara Perth dan London karena situasi di beberapa wilayah Timur Tengah."Kami akan menghubungi pelanggan secara langsung jika ada perubahan pada pemesanan mereka,” kata juru bicara
Maskapai Qantas mengatakan tidak ada penerbangan antara Perth, ibu kota negara bagian Australia Barat, dan London yang dihentikan sementara atau dibatalkan. Namun, penerbangan pada rute tersebut beroperasi pada jalur penerbangan yang disesuaikan melalui Singapura.
Penerbangan maskapai yang berbasis di Sydney lainnya ke dan dari London tetap tidak berubah karena mengambil jalur penerbangan yang berbeda.
7. Lufthansa
Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa juga menangguhkan penerbangan ke dan dari Teheran, Iran. Manajemen Lufthansa mengatakan pada Rabu (10/4/2024) bahwa mereka telah menangguhkan penerbangan ke dan dari ibu kota Iran, Teheran hingga waktu yang belum ditentukan. Kebijakan ini dilakukan seiring dengan memanasnya situasi saat ini di Timur Tengah.
8. Singapore Airlines
Singapore Airlines (SIA) mengatakan pada Minggu 14 April bahwa mereka telah berhenti menggunakan wilayah udara Iran, dan menyebutnya sebagai “tindakan pencegahan” di tengah situasi di Timur Tengah.
SIA mengatakan sebagai tindakan pencegahan, yang berlaku mulai pukul 13.00 (waktu Singapura) pada 13 April 2024, semua penerbangan Singapore Airlines dan Scoot berhenti terbang melintasi wilayah udara Iran dan menggunakan jalur penerbangan alternatif.
“Kami memantau dengan cermat situasi di Timur Tengah, dan kami akan menyesuaikan jalur penerbangan sesuai kebutuhan," tulis SIA.
9. Kuwait Airways
Kuwait Airways adalah beberapa maskapai penerbangan yang mengalihkan penerbangan jauh dari kedua wilayah yang tengah mengalami ketegangan
10. EgyptAir
Mengenai penerbangan EgyptAir, perusahaan mengumumkan penangguhan penerbangannya ke dan dari bandara di Yordania, Irak, dan Lebanon saja, karena adanya penutupan wilayah udara di negara-negara tersebut.
Akan tetapi untuk saat ini, Yordania, Irak, dan Lebanon telah membuka kembali wilayah udara mereka setelah menutupnya karena serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya.
TV pemerintah Yordania pada Minggu mengatakan negaranya telah melanjutkan operasi lalu lintas udara, mengutip otoritas penerbangan. Pembukaan wilayah udaranya dilakukan lebih dari tiga jam lebih awal dari jadwal.
Lebanon mengatakan bandaranya akan melanjutkan aktivitasnya setelah penutupan semalam, TV pemerintah melaporkan. Otoritas penerbangan Irak juga mengatakan risiko keamanan kini telah diatasi.
Sementara itu, Israel juga membuka kembali wilayah udaranya pada hari Minggu pukul 7:30 pagi (04:30 GMT), dan menambahkan bahwa jadwal penerbangan dari Tel Aviv diperkirakan akan terpengaruh.