Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Berani Balas Serang Israel, Intip Kekuatan Ekonominya!

Iran berani melancarkan serangan balasan ke Israel hingga membuat konflik di Timur Tengah kian memanas. Lantas, bagaimana kekuatan ekonomi Iran?
Bendera Iran/Bloomberg
Bendera Iran/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Konflik Iran vs Israel kian memanas setelah Iran meluncurkan pesawat nirawak alias drone dan rudal ke wilayah pendudukan Israel. Di tengah tensi panas itu, bagaimana kekuatan ekonomi Iran?

Berdasarkan laporan Iran Economic Monitor dari Bank Dunia, pada 2022 Iran mencatatkan pertumbuhan ekonomi 3,8%. Nilai produk domestik bruto (PDB) Iran pada 2022 mencapai US$388,54 milar.

Dengan jumlah penduduk mencapai 88,55 juta, PDB per kapita Iran mencapai US$5.453 pada 2022.

Bank Dunia mencatat bahwa ekonomi Iran mendapat dorongan kuat dari pendapatan minyak dan pendapatan pajak.

"Namun, perekonomian Iran masih menghadapi kendala pertumbuhan terutama terkait dengan sanksi ekonomi, pembatasan akses terhadap eksternal pasar dan teknologi terkini, serta investasi asing yang sangat dibutuhkan," tulis laporan Bank Dunia itu.

Ekonomi Iran memang ditopang oleh sektor energi yang kuat. Dari sisi minyak, Iran bisa mencatatkan produksi minyak 1,1 juta barel per hari.

Dari sisi gas, Iran memiliki cadangan gas terbesar kedua di dunia. Produksi gas di Iran juga terus meningkat sejak 2010 dengan laju pertumbuhan tahunan 5%.

Iran mencatatkan nilai ekspor pada 2021 sebesar US$82,01 miliar. Komoditas bahan bakar mineral, minyak, dan produk distilasi menyumbang 48% terhadap keseluruhan nilai ekspor. Tercatat, nilai ekspor bahan bakar mineral, minyak, dan produk distilasi mencapai US$32,2 miliar.

Selain dari sektor tersebut, ekspor Iran juga ditopang komoditas seperti besi dan baja, plastik, hingga tembaga. Adapun, rekan dagang Iran di antaranya China, Rusia, hingga Afrika Selatan. 

Sebagaimana diketahui, Iran sedang disorot setelah hubungan dengan Israel kian memanas. Iran meluncurkan pesawat nirawak alias drone dan rudal ke wilayah pendudukan Israel. Serangan ini merupakan babak baru dalam konflik di Timur Tengah, di mana Iran akhirnya turun langsung menyerang Israel.

Selama ini konflik antara Iran dan Israel berjalan secara tidak langsung. Iran melibatkan proksi militernya seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, untuk menekan musuh-musuhnya, salah satunya Israel. 

Iran terpaksa turun ke gelanggang setelah pesawat tempur Israel secara sepihak menyerang kantor kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah. Serangan Israel terhadap pihak Iran di Suriah sejatinya bukan yang pertama. Namun, serangan Israel pada awal April lalu itu membuat Iran berang. 

Rezim Zionis dianggap telah mengangkangi konvensi Wina, hukum internasional sekaligus melanggar kedaulatan Iran karena telah menyasar misi diplomatik Iran di Suriah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper