Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadwal Contraflow dan Ganjil-Genap Arus Balik Lebaran 2024

Korlantas akan menerapkan contraflow di pada jalur Jakarta-Cikampek untuk mengantisipasi kemacetan pada arus balik
Kendaraan mengantre di Gerbang Tol Cikampek Utama saat arus Mudik Lebaran 2024 - Dok. Jasa Marga
Kendaraan mengantre di Gerbang Tol Cikampek Utama saat arus Mudik Lebaran 2024 - Dok. Jasa Marga

Bisnis.com, JAKARTA - Korp Lalu Lintas (Korlantas) berencana menerapkan one way, contraflow, ganjil-genap hingga pembatasan operasional kendaraan angkutan barang sumbu III untuk mengantisipasi kemacetan pada arus balik. Para pemudik diperkirakan mulai balik ke Jakarta dan sekitarnya pada pekan ini setelah melaksanakan lebaran di kampung halaman.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Brigjen Pol Aan Suhanan mengatakan skema rekayasa lalu lintas yang dilakukan saat arus mudik akan diberlakukan pula pada arus balik.

Rekayasa lalu lintas di arus balik akan dilaksanakan 12 April 2024 sampai dengan 15 April 2024. Rekayasa digelar pada pukul 14.00 - 24.00 WIB. Sedangkan pada tanggal 16 April akan mulai diberlakukan pukul 08.00-24.00 WIB. 

Kemudian, dikabarkan juga bahwa Korlantas akan menerapkan ganjil genal di ruas KM 414 sampai KM 0 Jakarta- Cikampek. 

Dilansir dari Antara, Kamis (11/4/2024) Aan memperkirakan pada untuk arus balik nanti terdapat lebih dari 150.000 kendaraan yang melaju. 

“Penerapan  rekayasa lalu lintas contraflow di Jakarta-Cikampek akan dilakukan dengan catatan,” kata Aan.

Aan menyebut, setelah kejadian kecelakaan lalu lintas di KM 58 yang menewaskan 12 orang, Korlantas melakukan evaluasi penerapan contraflow dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait serta pendapat ahli.

Menurut dia, penerapan contraflow sudah berlaku universal di seluruh dunia. Ketika kapasitas jalan sudah tidak bisa menampung volume kendaraan yang ada, salah satu cara untuk menambah kapasitas jalan lewat rekayasa lalu lintas (one way, contraflow, ganjil-genap).

“Kenapa harus ditambah? karena kalau dibiarkan akan terjadi stuck. Kalau sudah stuck akan menimbulkan permasalahan baru,” katanya.

Permasalahan tersebut, seperti peristiwa Tol Brexit di tahun 2016, terjadi penguncian arus, kendaraan tidak bisa bergerak keluar selama beberapa jam.

“Tahu sendiri kalau di tol tidak bisa keluar, tidak bisa apa-apa. Kalau sudah stuck sudah. Ada yang kehabisan BBM, artinya tidak bisa pakai AC, atau ada yang sakit enggak bisa kemana-mana,” kata Aan.

Dengan pertimbangan di atas, maka contraflow tetap diterapkan ketika masuk pada indikator sudah harus dilakukan rekayasa lalu lintas, tetapi penerapan contraflow kali ini dilakukan dengan catatan hasil evaluasi.

Beberapa catatan yang dimaksud, pertama penerapan contraflow dengan menyiapkan safety car (mobil keselamatan), seperti mobil yang ada di arena balapan.

Kedua, untuk keselamatan, kecepatan penanganan mobil hambatan ketika terjadi kecelakaan. Disiapkan kendaraan derek, ambulans, dan beberapa kendaraan yang bisa cepat untuk menangani permasalahan tersebut.

Ketiga, untuk pembatas antara contraflow dengan jalur reguler atau jalur normal, dikombinasikan dengan water barrier, kemudian cone-cone (kerucut oranye).

Lebih lanjut untuk pembatasan operasional kendaraan sumbu III ke atas, diberlakukan mulai 5 April pada pukul 09.00 WIB sampai 16 april pukul 08.00 WIB. Pembatasan tidak berlaku bagi barang-barang pokok penting, dan barang-barang yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan arus mudik dan balik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper