Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Anjurkan Warga Mudik Lebaran Lebih Awal & Pulang Belakangan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan masyarakat untuk mudik lebih awal pada periode angkutan Lebaran 2024.
Sejumlah kendaraan melintas di jalan tol Jakarta-Cikampek di kawasan Pondokgede, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (24/3/2024)/Bisnis-Arief Hermawan P
Sejumlah kendaraan melintas di jalan tol Jakarta-Cikampek di kawasan Pondokgede, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (24/3/2024)/Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan masyarakat untuk mudik lebih awal pada periode angkutan Lebaran 2024. Menhub juga menyarankan warga agar kembali lebih lama dari daerah asal mudiknya.

Budi Karya menuturkan, imbauan ini dikeluarkan seiring dengan meningkatnya pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran 2024. Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Badan Pusat Statistik, Kementerian Kominfo, Telkomsel, pakar transportasi, dan akademisi, jumlah pergerakan masyarakat selama periode Lebaran 2024 diperkirakan mencapai 193,6 juta orang.

"Saya anjurkan masyarakat mudik H-10 hingga H-5 karena periode tersebut belum ramai. Kita tahu cuti anak-anak itu pada 4-16 April, jadi juga memungkinkan kembalinya lebih akhir," jelas Budi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa (2/4/2024).

Sementara itu, Kemenhub memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-4 hingga H-2 Lebaran. Oleh karena itu, dia menyarankan agar masyarakat segera mudik sebelum puncak arus balik tersebut.

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memberikan sejumlah rekomendasi terkait penyelenggaraan angkutan Lebaran 2024 untuk menjamin pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

Ketua MTI Tory Damantoro menjelaskan, salah satu rekomendasi MTI adalah terkait pola perjalanan. Tory menuturkan, kenaikan volume kendaraan selama masa mudik dapat menyebabkan kemacetan parah dan memperpanjang waktu perjalanan. Hal ini juga dapat menyebabkan kelelahan pengemudi dan kurangnya kesadaran akan aturan lalu lintas.  

Selain itu, keamanan penumpang juga menjadi perhatian, terutama terkait dengan kejahatan di tempat-tempat ramai yang menyebabkan peningkatan risiko kecelakaan lalu lintas. 

Oleh karena itu, MTI merekomendasikan adanya pemberlakuan sistem terintegrasi antar regulasi dan pedoman yang  dikeluarkan oleh pemerintah terkait perjalanan mudik. 

"Pemerintah juga dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada penumpang dalam memenuhi persyaratan perjalanan yang berlaku," kata Tory.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper