Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah resmi mengalokasikan anggaran subsidi pupuk tahun ini hingga Rp54 triliun. Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan sejumlah catatan.
Amran mengatakan, penambahan alokasi pupuk subsidi tahun ini sebesar Rp28 triliun. Dengan begitu, anggaran pupuk subsidi secara total pada 2024 mencapai Rp54 triliun.
Dia membeberkan, tambahan anggaran subsidi pupuk tersebut merupakan tindak lanjut dari deretan pertemuan terbatas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan para menterinya, termasuk menteri keuangan. Dari sana diputuskan penambahan alokasi pupuk subsidi tahun ini mencapai 9,55 juta ton. Adapun, keputusan itu telah resmi dituangkan dalam Surat Menteri Keuangan No.S-297/MK.02.2024.
"Kabar baik ini yang ditunggu-tunggu petani Indonesia karena ini bagian dari tonggak sejarah kembali ya kebutuhan petani, yaitu pupuk," ujar Amran dalam keterangannya, dikutip Jumat (29/3/2024).
Amran pun berharap para petani segera mempercepat masa tanam seiring adanya kepastian pupuk subsidi tahun ini. Percepatan tanam dianggap bisa mendorong peningkatan produksi pangan termasuk beras di dalam negeri.
Selain itu, Amran juga minta agar pihak Kepolisian, TNI, dan kepala daerah bisa memperkuat pengawasan distribusi pupuk di daerah mulai dari distributor hingga kios-kios pengecer. Pengawasan yang ketat diharap dapat mencegah terjadinya penyimpangan distribusi pupuk bersubsidi.
Baca Juga
Amran mengaku tidak akan segan-segan mencabut izin usaha bagi pihak penyalur pupuk bersubsidi yang melakukan kecurangan.
Adapun, alokasi pupuk bersubsidi tahun ini meliputi jenis pupuk kimia dan organik yang diperuntukan bagi sembilan komoditas, yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi dan kakao.
"Kami titip kios-kios dan distributor agar tidak melakukan kekurangan. Bagi yang nakal, langsung cabut saja izinnya," tuturnya.
Diberitakan Bisnis.com, Senin (18/3/2024), PT Pupuk Indonesia (Persero) mengungkap rencana pemerintah untuk menambah anggaran pupuk subsidi tahun ini dari semula Rp26,6 triliun menjadi Rp54 triliun.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, penambahan alokasi dana untuk penyaluran subsidi pupuk merupakan keputusan tidak mudah. Namun, pihaknya tengah mengurus agar dapat segera direalisasikan.
"Kita ini sangat intensif untuk melakukan koordinasi, dari anggaran yang Rp26,6 triliun ini akan ditambah menjadi Rp54 triliun, tambahannya sedang di proses di Kementerian Keuangan," kata Rahmad dalam agenda Buka Puasa Bersama Media 2024 di Jakarta, Senin (18/3/2024).