Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil menjaring 3 big fish atau lapangan migas dengan potensi jumbo sepanjang 2023.
Ketiga big fish itu di antaranya NSO R-2 terletak di Selat Malaka, lepas pantai Aceh Timur, East Pondok Aren-001 berlokasi di Bekasi, serta East Akasasia Cinta-001 terletak di Indramayu.
“Unlock potensi migas dari kegaitan eksplorasi ada 3 big fish, di NSO R-2, kemudian East Pondok Aren-001 di Jawa barat kemudian East Akasia Cinta-001,” kata Direktur Utama PHE Chalid Said Salim saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Chalid mengatakan saat ini perseroannya tengah meningkatkan kegiatan eksplorasi untuk menemukan potensi sumber daya minyak dan gas (migas) baru menyusul keberhasilan temuan tahun lalu.
PHE menargetkan lifting migas grup mencapai di level 742 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) tahun ini atau naik tipis dari posisi 728 MBOEPD dari posisi tahun sebelumnya,
Perinciannya, lifting minyak sepanjang 2024 dipatok di angka 420 ribu barel minyak per hati (MBOPD), naik minor dari torehan sepanjang 2023 di angka 415 MBOPD.
Baca Juga
Sementara itu, target penjualan gas tahun ini diperkirakan dapat menembus 1.863 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Perkiraan itu lebih tinggi dari realisasi penjualan gas sepanjang 2023 di level 1.810 MMscfd.
“Kami sampaikan kinerja dari 2023, PHE menjadi tulang punggung dari produksi nasional, realisasi minyak itu 415.000 BOPD sekitar 68% dari produksi minyak nasional, untuk gas 33% sekitar 2,38 BCF,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan investasi hulu migas pada 2024 sebesar US$17,7 miliar setara dengan Rp275,14 triliun mengacu kurs Rp15.545 per dolar AS.
Target investasi itu naik 29% dari realisasi penanaman modal hulu migas sepanjang 2023 yang mencapai US$13,7 miliar atau setara dengan Rp212,96 triliun.
“Untuk 2024 kami telah menetapkan target investasi yang jauh lebih tinggi sekitar US$17,7 miliar atau di atas target long term plan yang sebesar US$16 miliar,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Dwi menerangkan investasi yang masif delapan tahun terakhir telah mampu mengurangi laju penurunan produksi pada mayoritas lapangan produksi yang sudah tua.
Seperti diketahui, penurunan lifting minyak sepanjang 2023 bisa ditahan di level 1% dan gas mengalami kenaikan produksi sebesar 2,2%. Akan tetapi, lantaran belum optimalnya penyerapan gas oleh buyer, maka lifting atau salur gas tumbuh tertahan 1%.
“Kami berhasil mengejar ketertinggalan sehingga kinerja 2023 tetap terjaga dengan baik. Ini memberikan rasa optimis dan keyakinan yang kuat di tahun 2024 kami bisa menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi”, kata Dwi.
Terkait capaian di investasi eksplorasi, Dwi menyampaikan bahwa tahun 2023 menjadi tahun terbaik dalam penemuan cadangan migas untuk lebih dari 2 (dua) dekade terakhir.
Terdapat 2 milestone utama yang menjadikan tahun 2023 sebagai tahun terbaik di sektor eksplorasi yaitu total sumber daya yang ditemukan mencapai penemuan recoverable resource yang mencapai + 805,1 juta barrel setara minyak atau terbesar sejak penemuan di lapangan Abadi 23 tahun yang lalu di tahun 2000.
Selain itu, terdapat 2 penemuan tercatat sebagai giant discoveries di pemboran laut dalam di Geng North dan Layaran yang menurut WoodMackenzie, Rystad Energy dan S&P Global kedua penemuan tersebut masuk ke dalam 5 biggest discoveries dunia tahun 2023.