Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal memberikan sanksi kepada pendaftar mudik gratis yang tidak menggunakan tiketnya.
Sesditjen Perhubungan Darat, Amirullah mengatakan bahwa hasil evaluasi pemesanan tiket daring mudik gratis lebaran tahun lalu ditemukan ada sekitar 1.500 orang yang mendaftar ke semua moda transportasi program mudik gratis.
Tindakan itu membuat banyak kuota terbuang hingga masyarakat lainnya tidak mendapatkan kesempatan untuk mengakses tiket mudik gratis.
"Ini menjadi contoh bahwa masyrakat kita kurang menghargai, ini perlu penekanan," ujar Amirullah dalam media briefing, Jumat (22/3/2024).
Adapun untuk mencegah hal serupa terjadi, kata Amirullah, tahun ini Kemenhub akan memberikan notifikasi kepada semua pendaftaran tiket mudik gratis bahwa akan memasukan ke daftar hitam atau blacklist bagi yang tidak menggunakan tiket mudik gratisnya.
Dengan begitu, nantinya nama-nama yang masuk daftar hitam tidak akan diberi kesempatan untuk mendaftar program mudik gratis selanjutnya.
Baca Juga
"Tahun ini kalau sudah mendaftar, dan tidak dipakai maka akan di-blacklist, NIK akan kami kunci," katanya.
Adapun Kemenhub mencatat jumlah penumpang mudik gratis dengan moda bus pada Lebaran Idulfitri 2024 naik 21,84% secara year-on-year (YoY). Amirullah mengatakan pada periode lebaran 2023 realisasi penumpang mudik gratis moda darat atau bus tercatat 24.695 orang.
Adanya animo yang tinggi di kalangan masyarakat untuk mengikuti mudik gratis bus membuat Kemenhub menaikkan kuota penumpang mudik gratis lebaran tahun ini menjadi 30.088 penumpang.
"Kuota penumpang ini meningkat 21,84% dibandingkan kuota 2023 lalu. Ini sangat tinggi animonya," tuturnya.
Secara terperinci, dia menyebut pada mudik gratis kali ini pihaknya menyiapkan 722 unit bus dan 30 unit truk. Adapun untuk kuota sepeda motor dialokasikan sebanyak 900 unit.
Dia menambahkan, dari 30.088 kuota penumpang yang disediakan seluruhnya telah habis dipesan. Sebanyak 29.411 orang atau 97,75% pendaftar mudik gratis bus telah melakukan validasi data. Sementara sisanya sebanyak 635 orang atau 2,11% belum melakukan validasi data.