Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Budi Karya Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran 2024

Kemenhub memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 dengan pergerakan mencapai 26,6 juta orang.
Sejumlah calon penumpang menunggu bus antarkota antar provinsi (AKAP) di area keberangkatan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis (22/12/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah calon penumpang menunggu bus antarkota antar provinsi (AKAP) di area keberangkatan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis (22/12/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan perkiraan puncak mudik yang banyak menjadi pilihan masyarakat adalah saat cuti bersama atau H-2 Lebaran pada 8 April 2024.

"Pada waktu tersebut, dia menyebut akan ada potensi pergerakan sebanyak 26,6 juta orang," katanya dalam siaran pers, Selasa (12/3/2024).

Sementara itu, lanjutnya, perkiraan puncak arus balik adalah H+3 atau pada 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang.

Perkiraan tersebut disusun berdasarkan survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Sementara itu, daerah asal perjalanan terbanyak pada mudik Lebaran kali ini adalah Jawa Timur sebesar 31,3 juta orang atau 16,2% dari total pergerakan masyarakat. Menyusul di belakangnya adalah Jabodetabek sebesar 28,43 juta orang (14,7%), dan Jawa Tengah sebesar 26,11 juta orang (13,5%). 

Kemudian, untuk daerah tujuan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 61,6 juta orang atau 31,8% dari total pergerakan masyarakat, Jawa Timur sebesar 37,6 juta orang (19,4%), dan Jawa Barat sebesar 32,1 juta orang (16,6%).

Dia melanjutkan, minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 39,32 juta atau 20,3% dari total pergerakan, disusul bus sebanyak 37,51 juta (19,4%), mobil pribadi sebanyak 35,42 juta (18,3%), dan sepeda motor sebesar 31,12 juta orang (16,07%).

Budi Karya menuturkan, pemerintah akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas. 

"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper