Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memberikan sinyal tentang keberlanjutan harga gas bumi tertentu (HGBT) pada masa pemerintahan baru atau 2025 nanti. Namun, pembahasan di lintas kementerian belum lah usai.
Berita tentang harga gas murah industri menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini, Selasa (12/3/2024). Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id
Berikut ini highlight Top 5 News Bisnisindonesia.id hari ini:
1. Kala Pemerintah Tidak Satu Suara soal Harga Gas Murah Industri
Kebijakan harga khusus gas yang dipatok US$6 per million British thermal units (MMBtu) bagi tujuh sektor industri tertentu tersebut masih perlu dimatangkan oleh Kementerian ESDM bersama dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan.
Terlebih, masih terdapat silang pendapat ihwal rendahnya realisasi serapan gas harga khusus yang dipatok US$6 per MMBtu tersebut. Di satu sisi, alokasi gas harga khusus itu tidak terserap disebut-sebut karena belum optimalnya serapan dari industri penerima manfaat kebijakan tersebut, tetapi di sisi lain suplai dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN juga dinilai masih belum merata.
Belum lagi, penerimaan negara juga terus tergerus akibat kebijakan yang sejatinya menjadi tenaga ekstra bagi sektor manufaktur nasional untuk meningkatkan utilitas produksinya.
Arifin tidak memungkiri kebijakan HGBT dengan harga murah bagi kelompok industri penerima manfaat, yakni sektor pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet terbilang strategis untuk pengembangan industri domestik.
Penghentian program HGBT selepas 2024, imbuhnya, juga bakal berisiko tinggi untuk kelanjutan industri di masa mendatang.
Hanya saja, dia menekankan bahwa perlu evaluasi lebih lanjut dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ihwal industri penerima kebijakan HGBT.
2. Seribu Jurus Pemerintah Turunkan HET Beras
Pemerintah tengah berupaya untuk menurunkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium jelang Ramadan. Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (11/3/2024), harga beras premium naik 1,09% menjadi Rp16.630 per kg dan harga beras medium naik 0,77% menjadi Rp14.430 per kg.
Harga beras hari ini masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Adapun, HET beras premium, yakni Rp13.900 hingga Rp14.800 per kg dan harga beras medium sebesar Rp10.900 hingga Rp11.800 per kg.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran berjanji harga beras berangsur turun pada Maret 2024 seiring berlangsungnya masa panen raya di sejumlah sentra produksi.
Amran meminta masyarakat tidak perlu khawatir lantaran stok beras cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan hingga Lebaran. Pasalnya, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), panen raya akan berlangsung pada Februari hingga Maret 2024 sehingga kebutuhan beras pada Maret, April, dan Mei 2024 dipastikan aman.
Pertanaman 1 juta hektare harus disiapkan dari sekarang untuk mengamankan pasokan beras nasional 3 bulan kedepan.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menuturkan pihaknya resmi memberlakukan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) untuk beras premium mulai 10 Maret hingga 23 Maret 2024. Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras premium di tingkat konsumen.
3. Sentakan Inflasi di China Masih Terlalu Lemah
China akhirnya meninggalkan zona deflasi setelah indeks harga konsumen (IHK) merangkak pertama kalinya dalam 6 bulan seiring dengan perayaan Imlek. Sayangnya, indikator ini masih terlalu lemah untuk mengharapkan lesatan ekonomi.
Hal ini memberikan sedikit kelonggaran perekonomian China yang tengah bergulat dengan lemahnya sentimen konsumen, sementara harga-harga di tingkat pabrik kembali turun.
Data dari Biro Statistik Nasional indeks harga konsumen (IHK) naik 0,7% secara tahunan pada Februari, seperti dikutip Bisnis.com yang melansir Reuters pada Senin (11/3/2024).
Pertumbuhan harga konsumen secara tahunan ini juga merupakan yang tertinggi dalam 11 bulan terakhir, didukung oleh kenaikan beberapa bahan makanan utama seperti daging babi dan sayuran segar, serta perjalanan di tengah-tengah kesibukan musiman di sekitar Tahun Baru Imlek pada Februari.
Pada bulan sebelumnya, IHK tercatat mengalami deflasi 0,8%, penurunan yang paling tajam selama lebih dari 14 tahun.
Sementara indikator terbaru lainnya, seperti angka perdagangan yang tercatat jauh lebih kuat dari perkiraan minggu ini, telah menunjukkan perbaikan di beberapa sektor ekonomi, tapi para analis memperingatkan bahwa pemulihan penuh belum terjadi.
Inflasi yang diakibatkan dari faktor musiman diyakini tidak bisa menjadi batu loncatan ekonomi karena masih berdasarkan siklus.
Di sisi lain, indeks harga produsen (IHP) turun sebesar 2,7% dari tahun sebelumnya pada Februari, lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan 2,5% pada bulan sebelumnya.
Risiko deflasi karena permintaan yang terus melemah dinilai tetap menjadi salah satu hambatan utama pada pertumbuhan China secara keseluruhan
4. Siasat Comac, Pabrikan Pesawat Asal China Jajaki Pasar Indonesia
Sejak awal tahun ini produsen pesawat asal China, Commercial Aircraft Corporation of China (Comac), kian gencar menjajaki penjualan maskapai ke pasar dunia termasuk di antaranya Indonesia.
Tahun ini, pergerakan Comac untuk menggaet minat pembeli luar negeri jelas terlihat. Dimulai dari keikutsertaan mereka pada ajang Singapore Airshow 2024 sepanjang 20 - 25 Februari 2024. Pada momen tersebut, Comac memamerkan hasil produksi terbarunya yakin C919.
Perhelatan itu hanya awal, manajemen perusahaan asal Tiongkok itu menjajaki pasar Asia Tenggara dengan memamerkan langsung hasil produksi mereka baik C919 maupun ARJ21-700 ke lima negara di Asean. Dimulai dari Vietnam, Laos, Kamboja, Malaysia dan Indonesia.
Di dalam negeri, Comac bekerja sama dengan TransNusa mengundang para operator maskapai nasional anggota Indonesia National Air Carriers Association (INACA) melihat langsung dua jenis pesawat tersebut.
Pameran kecil-kecilan ini digelar di Hanggar 2 GMF, Kompleks Bandara Soekarno Hatta, Tangerang pada 10 - 11 Maret 2023.
Laman Resmi INACA melaporkan bahwa sejumlah pengurus INACA dan maskapai anggota hadir melihat-lihat pesawat C919 ini. Beberapa di antaranya seperti Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, CEO Sriwijaya Air Freeman Fang hingga perwakilan Lion Group dan Indonesia AirAsia.
Comac dan TransNusa bahkan mendatangkan pilot, pramugari hingga teknisi dan tim manajemen untuk menemani calon klien mendapatkan informasi terkait burung besi buatan Negeri Tirai Bambu itu.
5. Menerka Nasib Properti Perkantoran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah
Jakarta disebut kehilangan status sebagai Ibu Kota negara Republik Indonesia sejak 15 Februari 2024 lalu. Hal itu merupakan implikasi dari pelaksanaan Undang-undang (UU) No.3/2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) dimana dalam beleid tersebut mengatur bahwa setelah dua tahun setelah pengesahan, UU No. 29/2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta tidak berlaku lagi.
Dalam Pasal 41 UU IKN ditegaskan status DKI di Jakarta hilang jika terdapat Keputusan Presiden (Keppres) yang mencabut statusnya meski batas waktunya ditetapkan paling lama harus ada 2 tahun setelah UU IKN ditetapkan.
Namun, dalam UU IKN terdapat ketentuan peralihan dimana kedudukan, fungsi, dan peran Ibu Kota Negara tetap berada di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sampai dengan tanggal ditetapkannya pemindahan Ibu Kota Negara dari Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ke Ibu Kota Nusantara dengan Keputusan Presiden.
Hingga saat ini, belum ada Keppres yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo untuk menetapkan pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke IKN. Kendati demikian, nasib kota Jakarta memang dipertanyakan ketika sudah tak lagi menyandang status Ibu Kota Negara.
Director Knight Frank Indonesia Sindiani Surya Adinata mengatakan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara akan berdampak pada bertambahnya ruang perkantoran kosong.
Knight Frank Indonesia pernah melakukan benchmarking perpindahan ibu kota di negara lain dimana tidak ada dengan kondisi di Indonesia. Menurutnya, perpindahan ibu kota di negara lain terbilang berada di jarak yang dekat jika dibandingkan dengan ibu kota Indonesia yang akan pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Namun demikian, Jakarta sebagai mother city akan tetap menjadi kawasan pusat bisnis meski tak lagi menyandang status ibu kota.
Namun demikian, Sindi tak menampik perpindahan gedung pemerintahan di Jakarta akan berdampak pada bertambahnya pasokan ruang perkantoran di Jakarta. Adapun saat ini total pasokan ruang perkantoran di Jakarta terdapat 11 juta meter persegi dimana sebesar 7,3 juta berada di kawasan Central Business Distric (CBD).