Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News : Dongkrak UMKM hingga Produksi Sagu Nasional

Kontribusi UMKM terhadap perekonomian memerlukan pembiayaan yang tepat sasaran. Di sisi lain, utilisasi industri pati sagu masih sangat rendah, di bawah 30%.
Pedagang menyiapkan makanan olahan seafood khas Kupang di Pasar Malam Kampung Solor, Kota Lama, Kupang, NTT, Jumat (24/11/2023). JIBI/BISNIS/Himawan L Nugraha
Pedagang menyiapkan makanan olahan seafood khas Kupang di Pasar Malam Kampung Solor, Kota Lama, Kupang, NTT, Jumat (24/11/2023). JIBI/BISNIS/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Penetrasi pembiayaan yang lebih luas dibutuhkan demi memperkuat kontribusi besar segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bagi perekonomian Indonesia.

Dengan sumbangan 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, dan 97% serapan tenaga kerja maka tidak terbantahkan kalau peran UMKM menjadi sangat penting. Peran bank yang berfokus ke UMKM seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sangat signifikan.

Presiden Jokowi mengapresiasi kinerja BRI dalam membina dan mengembangkan segmen UMKM. Terutama melalui kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) BUMN, yang dirasakan mampu memberikan akses keuangan lebih luas kepada masyarakat yang membutuhkan, utamanya di segmen ultra mikro. Holding UMi merupakan kolaborasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bentukan Kementerian BUMN.

“Karena yang saya tahu, saya beri contoh PNM Mekaar dari 400 ribu [debitur] sekarang 15,2 juta. Kemudian kredit yang diberikan sudah Rp244 triliun. Dari yang sebelumnya 2015, saya ingat kurang lebih Rp800 miliar kemudian masuk ke Rp244 triliun. Itu angka lompatan besar sekali. Mestinya hal-hal seperti ini diberikan apresiasi,” tutur Jokowi di dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024, dikutip Sabtu (9/3/2024).

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sunarso memaparkan keberhasilan BRI dan Holding UMi dalam mengembangkan segmen ultra mikro dan UMKM. Per Desember 2023, Holding UMi telah mampu memberikan akses Tabungan ke 173 juta rekening, dengan jumlah debitur mencapai 37 juta nasabah.

Di sisi lain, Sagu berpotensi dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan sumber karbohidrat karena Indonesia memiliki lahan rumbia mencapai 5,5 juta hektar. Namun, utilisasi industri patinya saat ini masih di bawah 30%.

Sagu adalah nama sejenis palma penghasil tepung sagu. Nama latinnya Rumbia (Metroxylon sagu). Di beberapa daerah di Sumatra dan Sulawesi, tanaman ini punya sebutan rumbieu, rembie, rembi, rembiau, rambia, hambia, hingga humbia.

Pohon sagu dapat tetap tumbuh meskipun saat banjir ataupun pada saat masa kekeringan karena kemarau panjang, sehingga pohon sagu tidak terdampak fenomena alam seperti La Nina dan El Nino

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan sagu berpotensi dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan sumber karbohidrat utama nasional karena Indonesia memiliki lahan sagu 5,5 juta hektar.

“Luasnya lahan sagu tersebut dapat menjadi sumber cadangan pangan sumber karbohidrat yang besar untuk dalam negeri maupun dunia, meskipun demikian pengolahan sagu dalam negeri belum secara masif dilakukan,” katanya, Rabu (6/3/2024).

Kutipan dua berita tersebut menjadi salah satu berita pilihan dari Bisnisindonesia.id yang disajikan secara analitik dan mendalam, berikut sejumlah berita pilihan tersebut.

1. Mendorong Pembiayaan UMKM Penggerak Ekonomi

Terbukanya akses keuangan bagi masyarakat dan UMKM tidak terlepas dari kemampuan BRI dalam menjalankan konsep branchless banking melalui kehadiran AgenBRILink, yang jumlahnya mencapai 741 ribu agen per akhir tahun lalu.

“Volume transaksi (AgenBRILink) Rp1.427 triliun. Bisa dibayangkan. Kemudian BRI dapet fee berapa? Ini kan perusahan terbuka, jadi saya buka BRI dapet fee sekitar Rp1,3 triliun. Tapi agen itu terima 2 kali lipat daripada yang diterima BRI. Warung-warung itu terima tidak kurang dari Rp3 triliun setiap tahun. Itulah yang buat kemudian masyarakat antusias jadi agen BRILink,” ungkap Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sunarso.

Sunarso juga mengungkapkan, bahwa UMKM telah menjadi motor perekonomian Indonesia untuk naik kelas. Dia menjabarkan, dalam kurun 1993-2019 Indonesia mampu keluar dari low income country menjadi middle income country karena digerakkan oleh segmen UMKM.

"Berbagai kajian kita bisa naik kelas ke negara penghasilan tinggi dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6%. Sudah ada model statistik, ternyata driver pertumbuhan itu dipengaruhi oleh ekonomi yang digerakkan UMKM," katanya.

Kemudian, hal lain yang menentukan adalah kualitas sumber daya manusia terkait pendidikan dan menciptakan nilai tambah melalui pertumbuhan manufaktur. Selain itu, bagaimana memutar kapital secara nasional.

"Inilah latar belakang kita mengambil tema tentang pertumbuhan yang inklusif, kata kunci tumbuh dan merata. Partisipasi masyarakat melalui inklusifitas," kata dia.

Inklusifitas bisa diperoleh dengan menjangkau layanan perbankan di tengah masyarakat. Kajian tersebut juga direspon oleh BRI dengan berbagai strategi yang sesuai dengan fokus pembangunan nasional.

2. Pulau Jawa Dominasi Utang Pinjol Nasional, Provinsi Mana Tertinggi?

Utang pinjaman online atau pinjol nasional masih di dominasi oleh warga Pulau Jawa seiring dengan pembiayaan fintech lending yang semakin meningkat. Provinsi mana yang paling tertinggi?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan di industri financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) terus meningkat menjadi Rp60,42 triliun pada Januari 2024.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan bahwa outstanding pembiayaan pinjol tumbuh 18,40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp51,03 triliun.

“Pertumbuhan outstanding pembiayaan [fintech P2P lending] pada Januari 2024 melanjutkan peningkatan menjadi 18,40% yoy menjadi Rp60,42 triliun,” kata Agusman dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Bulanan Februari secara daring, Senin (4/3/2024).

Dari sisi tingkat kesehatan pembiayaan tersebut, Agusman mencatat bahwa tingkat risiko kredit macet secara agregat atau tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) naik dari 2,93% pada Desember 2023 menjadi 2,95% pada Januari 2024.

3. Menanti Penetapan Awal Ramadan 2024

Penetapan awal masuknya bulan Ramadan akan ditetapkan pada sidang isbat yang digelar Minggu (10/3/2024).

Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H akan digelar secara hybrid berpusat di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.

“Sidang Isbat ini merupakan salah satu layanan keagamaan bagi masyarakat untuk mendapat kepastian mengenai pelaksanaan ibadah,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kamaruddin Amin dikutip dari siaran resmi, Sabtu (9/3/2024).

Di samping itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag Adib menyebut sidang ini akan melibatkan tim hisab dan rukyat Kementerian Agama.

Agenda ini juga akan dihadiri oleh para duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam. Sidang juga melibatkan perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya

"Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang," katanya.

4. Wanti-wanti Pemulihan Lambat Emiten Semen

Pertumbuhan permintaan semen melambat pada 2024, sinyal ini menyusul kinerja penjualan awal tahun yang kurang menggembirakan.

Permintaan semen nasional pada bulan pembuka 2024 masih berada 10% di bawah level sebelum pandemi, menjadi sinyal awan mendung emiten-emiten seperti PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP).

Keduanya diketahui merupakan penguasa pangsa pasar semen di pasar domestik dengan masing-masing menggenggam 48,8% untuk SMGR dan 29,8% untuk INTP.

Analis JP Morgan yang dikepalai Arnanto Januri dalam riset terbarunya menyatakan tetap berhati-hati pada saham SMGR dan INTP karena pemulihan semen kantong yang lemah akan mendorong imbal hasil yang tidak menarik bagi investor. Selain itu, proyeksi JP Morgan akan pendapatan kedua emiten pada kuartal IV/2023 meleset antara 5% hingga 10%.

Permintaan semen kantong terhambat oleh kenaikan harga bahan bakar bersubsidi pada 22 September 2023, tetapi dampak yang berkepanjangan menunjukkan bahwa daya beli masih terbatas.

5. Mengungkit Utilitas Industri Pati Sagu

Diversifikasi konsumsi pangan sumber karbohidrat merupakan salah satu upaya untuk menjaga keamanan pangan dalam negeri.

Produk pangan lokal dinilai merupakan salah satu pilihan yang tepat karena memiliki ketahanan terhadap perubahan iklim dan cuaca. Salah satu komoditas pangan lokal yang potensial untuk dikembangkan adalah sagu.

Kemenperin juga mendorong pengembangan hilirisasi sagu di dalam negeri melalui dukungan peningkatan produksi pati sagu dan diversifikasi produk olahan pati sagu.

Pada 2023, Kemenperin bekerja sama dengan beberapa industri besar produsen pati sagu untuk meningkatkan utilisasi produksinya.

“Utilisasi produksi industri pati sagu nasional saat ini masih sangat rendah, yaitu di bawah 30%. Hal ini sebagai dampak dari keterbatasan industri untuk memperoleh bahan baku empulur sagu,” terang Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika.

Empulur sagu memiliki sifat yang mudah rusak karena cepat teroksidasi, sehingga industri tidak dapat memperoleh bahan baku empulur sagu dari lokasi yang jauh.

Pemerintah bekerja sama dengan industri pati sagu untuk mengembangkan model bisnis industri pati sagu dengan menggunakan sagu basah produksi UMKM sebagai bahan baku industri pati sagu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper