Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ambisi Prabowo Kerek Pajak, OECD: RI Peringkat 5 Terbawah di Asia Pasifik

Calon Presiden Nomor Urut 2 yang memimpin hasil perolehan suara Pemilu 2024, Prabowo Subianto kembali membahas mengenai peningkatan kepatuhan membayar pajak.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan paparan saat Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa (5/3/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan paparan saat Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa (5/3/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Sri Mulyani menjelaskan, rendahnya indikator ini salah satunya dipengaruhi oleh adanya beberapa sektor ekonom yang tidak dipajaki, misalnya yang terkait dengan upaya untuk menurunkan tingkat kemiskinan, yaitu pemberlakuan penghasilan tidak kena pajak.

“Indonesia rasio perpajakannya masih rendah kalau kita membandingkannya dengan negara Asean, OECD, negara G20,” katanya. 

Selain itu, pemerintah memberikan sejumlah keringan pajak untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, kegiatan produksi, dan konsumsi masyarakat. 

Nilai belanja perpajakan Indonesia 2022 tercatat sebesar Rp323,5 triliun atau sebesar 1,65% dari PDB. Angka tersebut secara nominal meningkat sebesar 4,4% dibandingkan nilai belanja perpajakan 2021 yang bernilai Rp310,0 triliun atau 1,83% PDB yang disebabkan oleh mulai pulihnya perekonomian nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper