Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekosistem Digital Dorong Bisnis Pelaku UMKM Lebih Berkembang, Ini Kiatnya

Berbagai platform digital yang tersedia bisa dimanfaatkan pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.
Arnindya Ramalia, Seller Education Shop Tokopedia, mengungkapkan bahwa untuk menembus pasar digital pelaku UMKM bisa memanfaatkan media sosial TikTok dalam pelatihan Upgrade Skill bersama Tokopedia dan TikTok yang digelar di Pusat Desain Industri Nasional, Kota Yogyakarta, pada Rabu (6/3/2024).-Bisnis.com/Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Arnindya Ramalia, Seller Education Shop Tokopedia, mengungkapkan bahwa untuk menembus pasar digital pelaku UMKM bisa memanfaatkan media sosial TikTok dalam pelatihan Upgrade Skill bersama Tokopedia dan TikTok yang digelar di Pusat Desain Industri Nasional, Kota Yogyakarta, pada Rabu (6/3/2024).-Bisnis.com/Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, JOGJA - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bisa memanfaatkan ekosistem digital untuk mengembangkan usahanya. Kehadiran berbagai platform media sosial, lokapasar atau e-commerce, hingga bank digital bisa menjadi solusi.

Arnindya Ramalia, Seller Education Shop Tokopedia, mengungkapkan bahwa untuk menembus pasar digital pelaku UMKM bisa memanfaatkan media sosial TikTok.

Ada tiga strategi yang bisa diambil, yaitu dengan dengan membangun trafik organik, mendorong promosi dengan iklan, juga melalui kerjasama dengan kolaborasi afiliasi.

Untuk membangun trafik organik, pelaku UMKM bisa memanfaatkan berbagai fitur TikTok seperti short video, livestream, showcase, juga shop tab.

Sementara itu, promosi iklan bisa dilakukan untuk memaksimalkan video shopping, live shopping, dan produk shopping.

Menurut Arnindya, video pendek komersial dapat menjadi strategi jitu dalam meningkatkan eksposur produk. "Dan meningkatkan penjualan melalui konten video yang efektif," jelasnya pada Rabu (6/3/2024).

Dalam platform media sosial TikTok, kontek video pendek tersebut bisa masuk ke dalam "For You Page" (FYP).

Arnindya menjelaskan bahwa halaman tersebut merupakan halaman awal yang dilihat oleh semua pengguna TikTok ketika membuka aplikasi. Setiap pengguna akan mendapatkan video yang unik, sesuai dengan ketertarikan.

Arnindya menjelaskan pelaku UMKM mesti memastikan durasi tonton dan engagement dari konten video yang diunggah di TikTok agar bisa masuk halaman FYP. Untuk memaksimalkan hal tersebut, ada struktur video yang bisa dijadikan rujukan.

Misalnya dengan menarik perhatian di awal video, menawarkan solusi melalui produk yang dijual, juga melalui demonstrasi produk.

Strategi tersebut sudah diterapkan oleh Matchamu, produk UMKM asal Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Monica Bayuasthi, Marketplace & Reseller Specialist Matchamu, mengungkapkan bahwa konten video menjadi salah satu alat promosi yang efektif.

"Kami selalu membuat konten edukasi soal product knowledge. Kalau soal konten lucu-lucuan, konten yang lagi tren kami tetap mengikuti. Karena memang ketika kita membuat konten produk, kadang penonton punya rasa bosan juga," jelas Monica.

Monica melanjutkan, untuk meningkatkan penjualan Matchamu, pihaknya juga memanfaatkan berbagai fitur yang disediakan platform lokapasar Tokopedia. "Yang paling jalan itu lebih ke satu program Tokopedia, yaitu Parade Diskon. In weekly, kami selalu join di situ, dimana 5 produk kami harus join dengan varian yang berbeda-beda. Itu jadi salah satu contoh dari revenue kecil sekarang bisa naik terus," ungkapnya.

Lebih lanjut, pelaku UMKM juga bisa memanfaatkan layanan bank digital untuk memudahkan transaksi keuangannya.

Digital Lending Go To Market Specialist Bank Jago, Triyanto Hidayat, menjelaskan bahwa selama ini pelaku UMKM umumnya mengalami kesulitan mengelola keuangan lantaran punya banyak rekening.

"Karena transaksinya banyak, apalagi digabung dengan keuangan pribadi. Jadinya kecampur aduk," jelas Triyanto dalam lokakarya "Upgrade Skill bersama Tokopedia dan Tiktok" yang digelar di Pusat Desain Industri Nasional, Kota Yogyakarta.

Triyanto menyebut, ada 5 tips yang bisa dilakukan pelaku UMKM untuk mengatur arus keuangannya. Yaitu dengan memisahkan rekening pribadi dan bisnis, budgeting, menyiapkan dana darurat, memiliki gaji untuk diri sendiri, juga memanfaatkan perkembangan teknologi.

"Kami menawarkan fitur yang bisa membantu pelaku UMKM untuk memudahkan proses cashflow. Dari yang dulunya perlu banyak admin, sekarang bisa sendirian. Kami juga sudah tergabung dengan ekosistem digital seperti Tokopedia sehingga lebih memudahkan," jelas Triyanto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper