Bisnis.com, DENPASAR - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan realisasi belanja produk dalam negeri untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah hingga akhir triwulan I/2024 dapat mencapai Rp250 triliun.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan bahwa penetapan target angka sebesar Rp250 triliun tersebut bukan tanpa sebab. Hal ini lantaran pada tahun ini potensi belanja barang dan modal di APBN dan APBD sebesar Rp1.223,37 triliun dan angka tersebut berada di luar anggaran BUMN dan BUMD.
“Untuk mendukung pencapaian target tersebut, maka realisasi belanja produk dalam negeri diharapkan dapat mencapai angka minimal sebesar Rp250 triliun hingga akhir triwulan I/2024,” kata Agus dalam pembukaan Business Matching di Denpasar, Selasa (5/3/2024).
Agus pun menceritakan bahwa pada tahun lalu, untuk realisasi penggunaan produk dalam negeri hanya mencapai sekitar Rp659,61 triliun.
Padahal, berdasarkan data bigbox Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), tercatat adanya komitmen penggunaan produk dalam negeri sebanyak Rp1.208,77 triliun dalam pengadaan barang jasa pemerintah.
“Hal ini tentunya perlu menjadi perhatian dari berbagai pihak. Komitmen yang telah dibangun sejak awal, perlu terus dikawal agar pelaksanaannya di lapangan dapat menunjukkan hasil yang maksimal,” ujarnya.
Baca Juga
Maka dari itu, pihak dari Kemenperin, kata Agus, melaksanakan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri Tahun 2024 sebagai sebuah langkah percepatan belanja produk dalam negeri.
Agus menyebut bahwa pada Business Matching 2024, pihakmya mengundang 1.600 orang yang merupakan perwakilan dari 84 kementerian/lembaga, 552 pemerintah daerah, dan 23 BUMN.
Hingga hari ini, telah terkonfirmasi sebanyak 2.962 orang yang akan hadir dan meramaikan rangkaian dari Business Matching 2024.
“Jumlah tersebut terdiri dari 1.120 orang perwakilan pemerintah daerah, 895 orang perwakilan k/l,107 orang perwakilan BUMN, serta 840 orang perwakilan asosiasi dan perusahaan industri,” ucap Agus.
Lebih lanjut, Agus mengharapkan dalam 3 hari ke depan, dari penyelenggaran Business Matching 2024 dapat mencatat nilai komitmen kontrak sebesar Rp200 triliun.
Business Matching 2024 merupakan kelanjutan dari agenda serupa yang sudah dilaksanakan sebelumnya pada tahun 2022 dan 2023.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku industri selaku produsen dengan penggunan produk dalam negeri khususnya yang menggunakan anggaran pemerintah melalui pengadaan barang dan jasa.
Pada Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024, Kemenperin menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kegiatan ini juga didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.