Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis proses pengajuan Indonesia menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) akan rampung hanya dalam waktu 3 tahun.
Airlangga menyampaikan, hal ini karena Indonesia mendapat dukungan penuh dari 38 negara anggota OECD. Pada 20 Februari 2024, OECD juga telah secara resmi memutuskan dimulainya proses aksesi keanggotaan indonesia.
“38 dari 38 [negara anggota], semuanya mendukung, yakin,” katanya, Raabu (28/2/2024).
Airlangga menjelaskan, dengan adanya keputusan diskusi aksesi tersebut, langkah berikutnya akan dilakukan penyusunan peta jalan aksesi yang dimulai dengan pemetaan gap kebijakan Indonesia dengan standar OECD.
Peta Jalan Aksesi yang telah disusun rencananya akan diluncurkan pada Pertemuan Tingkat Menteri OECD pada Mei 2024 mendatang, untuk selanjutnya dilakukan proses penyelarasan kebijakan dan standar regulasi.
“Tentu kita berharap proses menjadi anggota OECD ini bisa diselesaikan dalam waktu 2-3 tahun. Beberapa negara yang berpengalaman masuk dalam 3 tahun antara lain Chile, Estonia, Slovenia, Latvia, Lithuania,” jelas Airlangga.
Baca Juga
Untuk diketahui, pada Rabu malam (28/2), pemerintah Indonesia telah melakukan diskusi aksesi dengan sebanyak 33 perwakilan negara anggota OECD.
Airlangga mengatakan, ke-33 perwakilan negara anggota juga meyakini bahwa proses aksesi akan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak, terutama bagi Indonesia sebagai fundamental dalam mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045.
Proses aksesi Indonesia pun diharapkan mampu mendukung reformasi struktural yang berkelanjutan di Indonesia, serta mendukung penyempurnaan kebijakan dan regulasi sesuai referensi yang unggul.