Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zulhas Cek Harga Pangan di Pasar Klender, Pedagang Teriak Harga Beras Naik

Pedagang beras mengadukan kenaikan harga beras premium lokal ke Mendag Zulhas saat mengecek harga pangan di Pasar Klender, Jakarta Timur.
Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) saat meninjau harga pangan di Pasar Klender, Jakarta, Senin (26/2/2024). ANTARA/Harianto
Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) saat meninjau harga pangan di Pasar Klender, Jakarta, Senin (26/2/2024). ANTARA/Harianto

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meninjau stok dan harga pangan di Pasar Klender Jakarta Timur, menjelang Ramadan dan Idulfitri 2024.

Dari hasil tinjauannya, Mendag Zulhas mengatakan bahwa ketersediaan stok pangan seperti beras, ayam hingga cabai di Pasar Klender aman.

“Yang paling penting barangnya ada (beras), telurnya ada, ayamnya ada, cabainya ada, sembakonya lengkap, itu yang paling penting,” kata Zulkifli di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Senin (26/2/2024).

Dalam kunjungannya, Zulhas berinteraksi dengan sejumlah pedagang mulai pedagang beras, pedagang daging ayam, hingga pedagang telur.

Sejumlah pedagang mengadukan kepada Mendag terkait mahalnya harga beras premium lokal. Menurutnya, kenaikan harga beras premium lokal disebabkan oleh keterbatasan pasokan akibat penundaan penanaman.

“Sama ya, kita keliling di mana-mana begitu, memang beras premium beras lokal harganya naik, karena apa biasanya suplainya kurang, kalau suplainya kurang, belinya enggak kurang, pasti harganya naik,” ujarnya.

Dia menuturkan penundaan penanaman disebabkan oleh pergeseran musim hujan. Hal tersebut berdampak pada waktu panen yang tertunda hingga Maret, April, Mei, hingga Juni sehingga pasokan beres lokal juga berkurang.

Namun, lanjut Zulkifli, pemerintah telah menyediakan alternatif untuk membanjiri stok di pasar dengan beras subsidi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp55.000 per 5 kg dari Bulog.

“Tadi banyak beras Bulog, dibanjiri berasnya enak juga, bagus, ada beras komersial, ada beras subsidi SPHP itu 55.000 per 5 kg. Jadi sebetulnya kalau harganya (beras lokal) mahal diharapkan masyarakat bisa beli beras alternatif, berasnya bagus juga kok,” kata Zulhas.

Meskipun demikian, dia mengaku bahwa mendengar adanya keberatan dari sebagian masyarakat yang tidak ingin beralih dari beras premium lokal ke beras alternatif.

Namun, dia berharap agar masyarakat mau beralih konsumsi beras dari premium lokal ke beras Bulog yakni SPHP yang rasanya tidak jauh beda dari beras lokal. Apalagi stok beras di Bulog mencapai 1,4 juta ton sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain itu, Zulhas menyebut bahwa harga telur di pasar tersebut juga naik, tapi tidak signifikan. Harga telur naik menjadi Rp32.000 per rak dari sebelumnya Rp29.000 per rak.

“Nanti kita lihat apa sebabnya, memang harga pakan jagung naik. Kalau itu terus berlanjut seperti yang lalu lalu harga jagung di subsidi Rp1.000 per kilogram sehingga dia bisa mendapat pakannya, sehingga bisa kembali lagi harganya,” jelasnya.

Zulhas menambahkan, pihaknya akan melakukan rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas kondisi pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri 2024.

"Harga biasanya kalau mau lebaran ya biasanya itu ada kenaikan, sekali lagi itu berhubungan dengan permintaan yang melonjak,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper