Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Mebel RI Bidik Pasar India, Potensi Ekspor Tembus Rp589 Triliun

India juga merupakan negara konsumen mebel atau furnitur terbesar ke-4 dan pasar furnitur terbesar ke-14 di dunia.
Pengunjung berada di salah satu stand pameran International Furniture Expo (IFEX) 2017 di Jakarta, Senin (13/3)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung berada di salah satu stand pameran International Furniture Expo (IFEX) 2017 di Jakarta, Senin (13/3)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) membidik potensi ekspor pasar furnitur India yang diramal akan menyentuh US$37,72 miliar atau setara Rp589 triliun pada 2026. 

Terlebih, tingkat pertumbuhan atau compounded annual growth rate (CAGR) pasar furnitur India tercatat mencapai 13,37% pada periode 2020-2026. India juga merupakan negara konsumen furnitur terbesar ke-4 dan pasar furnitur terbesar ke-14 di dunia. 

Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur mengatakan India menjadi pasar mebel dan kerajinan potensial yang akan berkembang dalam satu dekade ke depan. Hal ini ditopang pembangunan kota-kota besar dan program pembangunan kawasan perumahan, serta kawasan perkantoran. 

"India sangat berpotensi dalam pengembangan pasar mebel dan kerajinan selanjutnya, secara eksponensial di India akan terus tumbuh selama dekade berikutnya," kata Sobur kepada Bisnis, Rabu (21/2/2024). 

Peluang perluasan ekspor ke India mulai dilakukan sejak 2022. Hal ini memicu peningkatan nilai ekspor furnitur dari US$7,09 juta menjadi US$16,49 juta pada 2023. HIMKI berupaya untuk meningkatkan penjualan dari negara tersebut. 

Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan ekspor mebel yang sempat anjlok 28% (year-on-year/yoy) dengan nilai US$1,8 miliar pada 2023, dari sebelumnya US$2,5 miliar. Sobur menilai penurunan ekspor dikarenakan kondisi geopolitik dan inflasi di negara tujuan utama ekspor. 

"Kenaikan rate ongkos ke negara-negara kawasan Asia juga masih lebih terkendali dibandingkan ke AS dan Eropa," ujarnya. 

Penurunan ekspor mebel 2023 yakni harga jual produk lokal yang dianggap terlalu tinggi dibandingkan dengan produk mebel asal Malaysia, Vietnam, dan China.

Lebih lanjut, meski peluang besar, RI memiliki tantangan lantaran negara lain pun mengincar India sebagai sasaran ekspor furnitur. Negara-negara Asean pun mulai merapat dan mencari peluang kerja sama yang lebih besar dengan India. 

Berdasarkan laporan Goldman Sachs Research, India akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-2 di dunia dan menggeser posisi Amerika Serikat (AS). India memiliki populasi 1,4 miliar orang dan diperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang melesat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper