Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan tidak semua letter of intent (LoI) atau surat minat kerja sama yang dikirim investor ke IKN mencakup minat investasi.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menjelaskan bahwa pihaknya kerap menemukan surat LoI yang substansinya hanya berupa tawaran promosi produk atau barang saja.
"Terus terang dari 357 LoI itu kita seleksi habis-habisan. Banyak di antaranya yang sebenarnya bukan mengajukan investasi, tapi perusahaan yang menawarkan jualan barang, makannya kita betul-betul seleksi," kata Agung saat ditemui di Kantor Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (20/2/2024).
Agung menambahkan, dari total 357 LoI yang diterima, sebanyak 150 di antaranya berasal dari perusahaan asing. Mulai dari Singapura, Malaysia, Jepang, Tiongkok, hingga Korea.
Kendati tak murni mencakup minat investasi, OIKN tetap optimis sejumlah minat investasi asing yang ada dapat dioptimalkan masuk sebagai investor asing langsung.
"Akan kita seleksi agar mereka bisa masuk sebagai investor asing langsung sebagai foreign direct investment," ujarnya.
Baca Juga
Pada saat yang sama, OIKN memberi sinyal bahwa LoI di IKN terus bertambah seiring dengan rampungnya penyelenggaraan pemilu pada 14 Februari 2024.
Terlebih, pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo-Gibran yang berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan IKN saat ini tengah unggul versi hitung cepat (quick count) dan real count KPU sementara saat ini.
Sejalan dengan hal itu, Agung mengungkapkan bahwa pemilu yang berlangsung dengan damai tersebut diproyeksi dapat membawa sentimen positif bagi investasi di IKN.
"Jadi yang penting hasil yang memberikan kepastian untuk investasi ini yang terbaik. Dan yang paling membanggakan adalah pemilu ini berjalan dengan damai, berjalan dengan lancar. Sehingga, bagi investor ini menjadi sesuatu yang menambah kepercayaan," ungkapnya.