Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pupuk Subsidi Langka, Petani Diimbau Pakai Jenis Organik

Pupuk subsidi yang langka membuat para petani di Kabupaten Cirebon diimbau memakai pupuk jenis organik.
Petani beraktivitas di lahan persawahan di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (17/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petani beraktivitas di lahan persawahan di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (17/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, CIREBON - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon mendorong petani di wilayah kerjanya menggunakan pupuk organik untuk menyiasati kelangkaan pupuk bersubsidi.

Kepala Distan Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan mengatakan, pupuk organik sama-sama memiliki fungsi untuk memberikan nutrisi pada tanaman. Selain itu, jenis pupuk tersebut bisa memperbaiki struktur tanah.

“Bahan bakunya bisa dari kotoran hewan ternak. Pupuk ini juga sama-sama meningkatkan produksi pertanian,” kata Alex di Kabupaten Cirebon, (12/2/2024).

Menurut Alex, pemerintah pusat pun sudah mengajak petani menggunakan pupuk yang ramah lingkungan. Untuk mendapatkan pupuk tersebut diklaim lebih mudah dibandingkan pupuk jenis lainnya.

Kabupaten Cirebon mendapatkan alokasi pupuk subsidi sebanyak 24.127 ton pada 2024 ini. Dari jumlah alokasi pupuk tersebut, sebanyak 14.664,44 ton merupakan jenis dan 9.463,39 ton lainnya jenis NPK phonska.

Alokasi tersebut lebih rendah dari angka yang diusulkan dalam rencana kebutuhan kelompok tani (RDKK).

“Sangat rendah dibandingkan angka yang diusulkan. Kami memperkirakan tidak akan mencukupi sampai dengan Desember 2024. Tahun kemarin itu 40.000 ton,” kata Alex.

Ahmad Badaruddin (58), petani di Desa Jagapura Lor, Kabupaten Cirebon mengatakan, hingga saat ini ia masih harus memikirkan soal kelangkaan pupuk subsidi dan ketersediaan benih.

Harga pupuk yang kian mahal dan biaya produksi terus membengkak membuat Ahmad hanya bisa mengerutkan dahi.

“Persoalan ini berkaitan dengan penghambatan regenerasi,” kata Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper