Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, memastikan pemerintah akan melanjutkan program pembagian bantuan sosial (Bansos) untuk bantuan pangan beras pada Kamis (15/2/2024).
Bayu menyebut bahwa program bansos akan kembali digelar tepat setelah pergelaran pemilihan umum atau Pemilu 2024 yang jatuh pada Rabu (14/2/2024) selesai dilaksanakan.
"Bantuan pangan akan jalan lagi pada tanggal 15 Februari [2024]," kata Bayu kepada wartawan saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (12/2/2024)
Dalam kesempatan tersebut, Bayu juga memastikan bahwa stok beras masih dalam kondisi aman sebab berada di angka 1,18 juta ton, termasuk beras premium.
“Stok beras domestik saat ini 1,189 juta ton itu total. itu semua [termasuk yang premium]. Kan kami impornya 5 persen,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa realisasi impor beras sejauh ini berada di kisaran 500.000 ton dari alokasi 2 juta ton pada tahun ini. Sehingga, impor beras selanjutnya akan masuk secara bertahap saat masa panceklik, yaitu pada Juni, Juli dan Oktober.
Baca Juga
"Kan dari alokasi kita 2 juta ton yang direalisasikan baru 500.000 ton. Jadi ya kan masih panjang, tahun ini kan masih panjang, masih akan melewati masa panceklik. Jadi pemerintah harus persiapan panjang," jelasnya.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pemerintah menghentikan sementara bantuan pangan pada 8—14 Februari ini. Langkah tersebut dilakukan untuk menghormati pada proses Pemilu 2024 yang sedang dalam masa tenang.
“Bantuan pangan beras pemerintah, itu memang ditiadakan pada 8—14 Februari untuk penghormatan kepada pemilu yang dijalankan saat ini," ujar Arief.
Untuk diketahui, Bantuan pangan beras merupakan program pemerintah yang bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog, sesuai Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.
Adapun, total sasaran penerima sejumlah 22.004.077 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdiri dari kelompok desil 1 dengan jumlah 6.878.649 keluarga, desil 2 terdapat 7.474.796 keluarga, dan desil 3 sebanyak 7.650.632 keluarga.