Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bapanas Bantah Program Bansos Jadi Penyebab Beras Langka

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi membantah bahwa program bansos beras 10 kilogram menjadi penyebab kelangkaan beras di pasar.
Pekerja berada di gudang Bulog di Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Pekerja berada di gudang Bulog di Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membantah bahwa program bantuan sosial (bansos) pangan beras 10 kilogram (kg) menjadi penyebab kelangkaan beras di pasar.

Menurutnya, kelangkaan beras premium 5 kg di tingkat ritel saat ini disebabkan oleh melonjaknya harga beli di tingkat produsen.

"Bantuan pangan itu nggak ada kaitannya sama harga, tetapi [kelangkaan beras saat ini] negara tetap hadir," katanya usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Senin (12/2/2024).

Lebih lanjut, Arief menekankan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk menghentikan sementara bantuan pangan beras pemerintah pada 8—14 Februari 2024 ini.

Langkah tersebut, kata Arief, diambil untuk menghormati proses Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 yang sedang memasuki masa tenang. Oleh sebab itu, dia menekankan bahwa program bansos tidak pernah berkorelasi dengan kelangkaan beras.

"Jadi bansos pangan itu nggak memengaruhi [kelangkaan beras] itu," imbuhnya.

Dia pun mengamini bahwa saat ini peritel memang meminta pemerintah untuk melakukan relaksasi aturan harga eceran tertinggi (HET) di tengah melonjaknya harga beras premium di tingkat produsen.

Arief memastikan bahwa lembaganya bersama dengan kementerian terkait akan langsung berkoordinasi dengan peritel mengenai relaksasi aturan ini. Namun, saat ini, upaya yang dilakukan pemerintah akan turun langsung ke lapangan untuk membanjiri beras di ritel modern.

"Jadi izinkan kami berkoordinasi sekarang dengan seluruh ritel yang ada pagi ini saya bersama teman-teman Bulog dan peritel membahas ini semua untuk isi pasar ritel," pungkas Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper