Bisnis.com, JAKARTA- Ekspor produk kerajinan lokal memiliki peluang besar dengan market share 1,25% dari pangsa pasar dunia pada 2023. Industri kerajinan diyakini dapat berkembang lebih besar.
Adapun, ekspor industri kerajinan Indonesia ke berbagai belahan dunia tembus US$603,9 juta atau setara Rp9 triliun per September 2023. Porsi terbesar ke Eropa senilai US$129,182 juta.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Alexandra Arri Cahyani mengatakan negara tujuan ekspor kerajinan Indonesia paling tinggi antara lain Belgia, Belanda, dan Jerman.
"Industri kerajinan Indonesia juga berpotensi tumbuh positif karena didukung oleh potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah, dan kemampuan perajin dalam mengolah sumber daya alam menjadi produk kerajinan dan dekorasi yang unik," kata Alexandra dalam keterangan resminya, Rabu (7/2/2024).
Produk kerajinan yang diminati yaitu untuk komoditas travelling bags, basketwork, tableware, dan kitchenware.
Industri kerajinan Indonesia juga diproyeksi dapat mempengaruhi ekonomi nasional karena sentra industri kerajinan tersebar di seluruh provinsi, yakni dengan penghasil utama kerajinan berasal daerah Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Baca Juga
"Oleh karena itu market share ekspor kerajinan Indonesia sangat mungkin untuk tumbuh, dengan potensi pasar dalam dan luar negeri yang cukup besar, serta perkembangan industri Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya," ujarnya.
Untuk itu, Kementerian Perindustrian memfasilitasi 10 industri kecil menengah (IKM) untuk ikut serta dalam Pameran Ambiente 2024. Para penerima fasilitas tersebut, yaitu Grandis Home, Bana Andaru Nusantara, Yogya Indo Global, Jawa Classic, Alam Cipta Karya, Hasibuan Design, Abbacraft Multi Kreasi, Art Classic Indonesia, Indorisakti, dan Siji Lifestyle.
Ditektur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita mengatakan partisipasi dalam Pameran Ambiente merupakan salah satu upaya mengembangkan industri kerajinan dalam pengembangan pasar ekspor, di samping perbaikan neraca perdagangan Indonesia.
"Melalui Pameran Ambiente ini diharapkan pula akan terbangun ekonomi dan perdagangan yang lebih kuat bagi industri kerajinan Indonesia di Eropa,” tuturnya.
Pada pameran Ambiente tahun ini, nilai permintaan terhadap produk IKM yang difasilitasi Ditjen IKMA mencapai US$457 ribu dan nilai penawaran sebesar US$775 ribu.
"Hal ini menunjukkan bahwa Pameran Ambiente membantu meningkatkan ekspor industri kerajinan dan home decor," terangnya.