Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis nilai ekspor industri kerajinan dapat berakselerasi. Kementerian menilai salah satu tantangan utama industri kerajinan pada tahun ini adalah penyesuaian desain di negara tujuan ekspor.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih menargetkan nilai ekspor industri kerajinan dapat tumbuh 14,94% menjadi US$1 miliar dari realisasi tahun lalu senilai US$870 juta. Adapun, nilai ekspor industri kerajinan tahun lalu hanya tumbuh 0,2% dari US$868 juta pada tahun sebelumnya.
"Kalau kita [industri kerajinan] mau garap pasar ekspor, desainernya harus dari luar. Tantangan yang paling utama [adalah] punya desainer [yang cocok]," ujarnya, Kamis (25/4/2019).
Gati mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negri untuk mendatangkan desainer yang potensial dan dapat diandalkan.
Adapun empat negara tujuan utama ekspor produk kerajinan Indonesia yaitu Amerika Serikat, Jepang, Belanda, dan Inggris.
Gati mengemukakan industri kecil dan menengah (IKM) sektor kerajinan telah menyerap 1,3 juta pekerja melalui 700.000 unit IKM.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pengembangan industri kerajinan memiliki keunggulan dari keragaman bubdaya masing-masing daerah di penjuru negeri.
Selain itu, keterampilan dan keuletan para perajin Indonesia juga membuat produk kriya nasional semakin kreatif dan inovatif, terlabih lagi ditopang melalui pemanfaatan teknologi terkini.