Bisnis.com, JAKARTA -- Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyoroti sejumlah gagasan di bidang kesehatan yang tercantum dalam visi misi nya pada Pilpres 2024.
Untuk diketahui kesehatan akan menjadi salah satu topik adu gagasan dalam debat capres ke-5 sekaligus debat terakhir yang akan diselenggarakan pada Minggu (4/2/2024) di JCC, Senayan.
Dalam visi misi Prabowo-Gibran, terdapat 8 Program Hasil Terbaik Cepat yang diusung, beberapa di antara berkenan dengan kesehatan masayarakt. Paslon koalisi Indonesia Maju ini akan memberikan makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren.
Tak hanya itu, bantuin gizi untuk anak balita dan ibu hamil juga akan terus digenjot. Terlebih, stunting merupakan masalah mendesak yang harus ditangani pemerintah langsung. Angka pravelensi stunting pada 2023 yaitu 21,6% dan ditargetkan turun menjadi 14% pada tahun 2024.
Di sisi lain, Prabowo-Gibran juga akan menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, menurunkan kasus TBC 50% dalam 5 tahun dan membangun Rumah Sakit lengkap berkualitas.
Untuk kesejahteraan tenaga medis, pihaknya juga berkomitmen untuk menaikkan gaji Aparatur Negeri Sipil (ASN), termasuk tenaga kesehatan (Nakes) agar pelayana publik lebih optimal.
Baca Juga
Lebih lanjut, keduanya menjamin akses pelayanan kesehatan yang memadai dan berkualitas akan sangat membantu peningkatan Indeks Pembangunan Manusia.
Menurut Pabowo, program BPJS Kesehatan yang sedang diselenggarakan saat ini perlu ditingkatkan dan didukung dengan penyediaan obat bagi seluruh rakyat. Untuk itu, peningkatan program BPJS Kesehatan dan ketersediaan obat menjadi perhatian utama pemerintah.
Dalam hal ini, Prabowo-Gibran disebut akan memperkuat sistem Jaminan Kesehatan Nasional dan memperjuangkan seluruh penduduk memiliki jaminan kesehatan (universal health coverage).
Keduanya juga berjanji untuk memperbaiki tata kelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk mencegah defisit dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan memprioritaskan upaya promotif dan preventif, dan perumusan kebijakan BPJS yang lebih pro-rakyat, pro-tenaga kesehatan, pro-fasilitas kesehatan, dan pro-pengadaan farmasi.