Bisnis.com, JAKARTA — ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) bakal memulai program optimasi pengembangan lapangan (OPL) Banyu Urip, Blok Cepu bulan depan.
Total komitmen investasi dari kegiatan eksplorasi lanjutan itu mencapai US$203,5 juta setara dengan Rp3,08 triliun (asumsi kurs Rp15.180 per dolar AS).
“Pengeboran Banyu Urip Infill & Clastic mencakup sumur infill dan clastic dijadwalkan akan mulai pada Maret 2024,” kata VP Public & Government Affairs, ExxonMobil Cepu Limited Dave A. Seta saat dihubungi, Minggu (4/2/2024).
Dave mengatakan pengeboran itu diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak dari lapangan Banyu Urip. Dengan demikian, kata Dave, EMCL tetap dapat menjaga ketahanan energi dan target produksi nasional untuk jangka panjang.
“EMCL terus bekerja sama dengan SKK Migas untuk mengoptimalkan produksi Banyu Urip sekaligus mempertahankan operasi yang aman dan andal,” kata dia.
Sementara itu, tambahan penerimaan negara dari kegiatan pengembangan lapangan Banyu Urip ditaksir mencapai sekitar US$2,1 miliar atau setara dengan Rp31,87 triliun. Perolehan itu mengambil porsi 80,9 persen dari pendapatan kotor operator lapangan, ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL).
Baca Juga
Koordinator Pengawasan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Prima K Panggabean mengatakan komitmen investasi itu dapat mengerek tambahan cadangan minyak EMCL ke level 42,92 juta barel minyak (MMBO).
Seperti diketahui, EMCL menyampaikan komitmen untuk pengeboran 5 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastic yang ditargetkan first oil pada 2028 mendatang.
Prima mengatakan pemerintah telah memberikan insentif yang cukup progresif untuk menopang OPL yang disampaikan EMCL sejak 2021 lalu.
“Jenis insentif di antaranya perubahan split bagi hasil net after tax melalui penyesuaian tarif PPh Badan sebesar 20% dengan tarif branch profit tax sebesar 20%,” kata Prima kepada Bisnis, Kamis (10/8/2023).
Dengan demikian, Prima menggarisbawahi, effective tax rate dari EMCL untuk OPL ini menjadi 36% yang awalnya berada di angka 44%.
“Perubahan ini berlaku efektif sejak 2022,” kata dia.