Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Berharap Hadirnya Kebijakan yang Bersahabat di Tengah Daya Beli Rendah

Kalangan pengusaha berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bersahabat di tengah daya beli yang rendah.
Suasana sepi terlihat di salah satu pusat perbelanjaan atau mal saat libur Natal dan Tahun Baru di Depok, Jawa Barat, Minggu (27/12).
Suasana sepi terlihat di salah satu pusat perbelanjaan atau mal saat libur Natal dan Tahun Baru di Depok, Jawa Barat, Minggu (27/12).

Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan pengusaha berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan yang lebih bersahabat di tengah daya beli masyarakat yang menurun.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi mengatakan bahwa penurunan daya beli masyarakat yang berlarut-larut sampai Ramadan dikhawatirkan akan mendorong pengusaha untuk restrukturisasi korporasi. Sebuah kondisi yang tak diinginkan oleh siapapun. 

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah dapat turun tangan lebih jauh dengan memberikan regulasi-regulasi yang lebih bersahabat kepada pelaku usaha. Terutama dalam hal memberikan kepastian berusaha.

"Yang terjadi sekarang justru pemerintah mencoba meraup cuan besar dengan menggulirkan regulasi kenaikan tarif pajak. Ini sangat membebani para pengusaha dan masyarakat umum," kata Dian saat dihubungi, Kamis (1/2/2024). 

Dia menilai ekspansi sektor manufaktur tidak berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat. Di sisi lain, ekspansi sektor manufaktur secara riil, kata dia, juga tidak terlalu besar.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti pada Januari 2024 sebesar 1,68% secara tahunan. Sementara PMI Manufaktur pada Januari 2024 bergulir ekspansif di angka 52,9.

Penurunan inflasi inti, kata dia, seharusnya menjadi peringatan bagi pemerintah mengingat dampaknya cukup besar. Sebab, umumnya inflasi inti bersifat menetap atau persisten. Diana menilai, melemahnya daya beli masyarakat menjadi dampak dari menurunnya interaksi antara permintaan dan penawaran.

Diana menduga salah satu yang menyebabkan daya beli masyarakat tergerus adalah kenaikan harga-harga kebutuhan pokok akibat kelangkaan stok, pasokan yang terhambat hingga kondisi perekonomian yang tidak stabil di tahun politik.

Dia pun membeberkan, sejumlah langkah yang akan dilakukan pengusaha dalam menghadapi situasi tersebut antara lain dengan optimalisasi penjualan dan efisiensi biaya produksi, operasional hingga promosi.

"Dalam hal ini para pengusaha diminta bisa out of the box, dan mencari peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan guna mendapatkan cuan," ujar Diana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper