Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pemerintah perlu memberikan dukungan fiskal kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) guna meningkatkan daya beli masyarakat.
WKU Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia Sarman Simanjorang menyampaikan, stimulus tersebut juga diharapkan dapat mendorong perputaran ekonomi daerah di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini mengingat, sumbangsih konsumsi rumah tangga, khususnya dari masyarakat berpendapatan menengah ke bawah sangat besar.
“Perlu stimulus yang mampu menggerakkan berbagai roda perekonomian, khususnya sektor UMKM ini semakin produktif, itu nantinya mampu mengerek daripada indeks ekspektasi konsumen,” kata Sarman kepada Bisnis, Selasa (9/1/2024).
Di sisi lain, Sarman melihat bahwa konsumsi kelas menengah atas masih belum maksimal. Apalagi, Indonesia sebentar lagi akan menggelar pesta demokrasi sehingga ada kemungkinan kelompok ini masih menahan diri untuk melakukan kegiatan konsumsi hingga pemilu berakhir.
Di sisi lapangan pekerjaan, Sarman menyebut, semua pihak akan wait and see karena pemilu akan berlangsung dalam waktu dekat. Jika proses pemilu dapat berlangsung dengan baik dan lancar, ada kemungkinan giat bisnis dan ekonomi nasional kembali bergeliat dan produktif pada Maret 2024.
“Kita berharap setelah pemilu, gairah ekonomi kita semakin baik, industri kita semakin produktif, investor juga akan masuk sehingga kita harapkan nanti akan mampu membuka lapangan kerja bagi anak bangsa kita ke depan,” ujarnya.
Baca Juga
Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dan beberapa komponen pembentuknya tercatat mengalami penurunan pada Desember 2023. Bank Indonesia dalam surveinya melaporkan, IEK pada Desember 2023 hanya sebesar 133,9 atau turun dibandingkan bulan sebelumnya 134,2.
Komponen pembentuk IEK, yakni Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan kerja pada 6 bulan ke depan hanya 129,9 atau turun dari sebelumnya sebesar 131,4. Kemudian, Indeks Ekspektasi Kegiatan usaha juga turun dari 133,2 menjadi 132,2.
Dari sisi pengeluaran, peningkatan Indeks Ekspektasi Konsumen hanya terjadi di kelompok bawah dengan pengeluaran Rp1 juta hingga Rp2 juta per bulan, sedangkan kelas menengah dan kelas atas tercatat menurun.
Demikian pula dengan Indeks Keyakinan Konsumen yang hanya mencatatkan kenaikan pada kelompok masyarakat kelas bawah.