Bisnis.com, JAKARTA - Setelah lonjakan inflasi yang bersejarah yang dipicu oleh pandemi Covid-19, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan bahwa inflasi di Negeri Paman Sam sudah terkendali.
Hal tersebut disampaikan oleh Yellen dalam Economic Club of Chicago pada Kamis (25/1) dengan mengatakan bahwa inflasi saat ini bersifat jangka pendek mendekati level terendah yang pernah dilihat di dalam survei.
“Jadi menurut saya orang Amerika yakin bahwa inflasi terkendali,” jelas Yellen seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (26/1).
Berdasarkan pada data yang dirilis pada Kamis pagi waktu setempat (25/1) menunjukan bahwa ukuran inflasi yang diawasi secara ketat mencapai 2% untuk kuartal kedua berturut-turut.
Angka tersebut juga sejalan dengan target bank sentral AS yakni Federal Reserve (The Fed), meskipun inflasi secara mengejutkan menguat pada kuartal IV/2023 sebesar 3,3%.
Kemudian, Yellen juga mengatakan bahwa masyarakat di Negeri Paman Sam tersebut mendapatkan manfaat dari pertumbuhan upah yang kini melebihi inflasi. Dia pun menegaskan bahwa kondisi kehidupan warga AS semakin maju.
Baca Juga
“Keuntungan mereka membaik, dan saya yakin jika inflasi tetap rendah, mereka akan mulai mendapatkan kembali kepercayaan mereka terhadap perekonomian,” terang Yellen.
Secara terpisah, Yellen juga mengatakan bahwa peningkatan produktivitas yang merupakan komponen utama pertumbuhan mungkin akan meningkat. Menurutnya, hal ini membantu menjelaskan betapa kuatnya aktivitas ekonomi tidak menghambat perlambatan inflasi.
“Jika produktivitas meningkat dan output meningkat, maka semuanya baik-baik saja,” terang Yellen.
Menteri Keuangan tersebut juga tidak melihat tanda-tanda meningkatnya kembali inflasi dalam data hari ini. Namun, ia mempertingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa produktivitas akan meningkat dalam jangka panjang.
Kemudian, ia juga mengatakan bahwa meskipun beban utang negara masih terkendali, hal ini akan menjadi ancaman terhadap keberlanjutan fiskal jika suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
“Jika suku bunga tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, dan karena populasi yang menua, kita perlu mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa defisit kita turun dan tetap pada tingkat yang terkendali,” pungkasnya.