Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kegiatan Dunia Usaha Kuartal IV/2023 Melambat, Ini Pemicunya

Melambatnya kegiatan dunia usaha tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,17% pada kuartal IV/2023, turun dari 15,65% di kuartal III/2023.
Ilustrasi inflasi atau kenaikan harga bahan-bahan pokok. Pelanggan memilih barang kebutuhan di salah satu ritel modern di Depok, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Ilustrasi inflasi atau kenaikan harga bahan-bahan pokok. Pelanggan memilih barang kebutuhan di salah satu ritel modern di Depok, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha tetap kuat meski mengalami perlambatan pada kuartal IV/2023. 

Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,17% pada kuartal IV/2023, lebih rendah dari 15,65% pada kuartal III/2023. 

“Kinerja kegiatan usaha yang tetap kuat ditopang oleh kinerja beberapa lapangan usaha yang meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,” kata Asisten Gubernur, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono melalui keterangan resmi, Kamis (18/1/2024).

Erwin juga menyampaikan, tetap kuatnya kinerja usaha juga ditopang oleh terjaganya permintaan masyarakat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru.

Lapangan usaha yang meningkat diantaranya lapangan usaha perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan motor, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, serta informasi dan komunikasi.

Sementara itu, kinerja lapangan usaha yang tetap kuat yaitu lapangan usaha industri pengolahan, seiring dengan tersedianya kapasitas penyimpanan dan sarana produksi, juga lapangan usaha konstruksi seiring dengan penyelesaian beberapa proyek, serta lapangan usaha jasa keuangan.

Di sisi lain, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan berada pada fase kontraksi, disebabkan oleh masuknya musim tanam, kekeringan, dan hama (penyakit) yang mempengaruhi produksi.

Sejalan dengan kinerja kegiatan dunia usaha, Erwin mengatakan, kapasitas produksi terpakai pada kuartal IV/2023 tetap kuat sebesar 73,91%, meski lebih rendah dibandingkan 75,17% pada kuartal III/2023.

Penurunan kapasitas produksi tercatat pada seluruh lapangan usaha, terutama pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan, industri pengolahan, serta pengadaan listrik.

Penurunan kapasitas produksi tersebut sejalan dengan kinerja usahanya yang melemah.

Lebih lanjut, Erwin mengatakan, penggunaan tenaga kerja juga terindikasi tetap kuat disertai kondisi keuangan dunia usaha yang membaik pada seluruh aspeknya, yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas, serta akses pembiayaan yang lebih mudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper