Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harta Djaya (MEJA) Ungkap Rencana Strategis 5 Tahun ke Depan

PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) menjelaskan strategi perusahaan dalam lima tahun ke depan.
Ilustrasi furniture
Ilustrasi furniture

Bisnis.com, JAKARTA – PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) bersiap meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jangkauan target pemasaran perusahaan dalam lima tahun ke depan.

Adapun, salah satu upaya nyata mendukung rencana strategis tersebut adalah melalui Penawaran Umum Saham Perdana atau IPO dengan target dana hingga Rp49,44 miliar.

Berdasarkan informasi dalam Prospektus, perusahaan menawarkan 480 juta lembar Saham Baru atau setara dengan 25,03% dari modal disetor setelah IPO yang ditawarkan pada rentang harga sebesar Rp100-Rp103 per saham.

Masa penawaran awal (bookbuilding) pada 18 – 24 Januari 2024 dan masa penawaran umum pada 31 Januari - 5 Februari 2024. Dalam proses IPO ini, MEJA secara resmi telah menunjuk PT MNC Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (underwriter).

Direktur Utama MEJA Richie Adrian Hartanto mengatakan dana hasil IPO tersebut rencananya digunakan untuk pembelian aset tetap dan peralatan, kemudian sewa bangunan, kendaraan, dan pengembangan sistem informasi. Sebagian besar dana hasil IPO tersebut akan dialokasikan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, biaya kontraktor, desain interior, dan pengadaan furnitur.

"Melalui IPO, Perseroan akan memiliki sumber daya yang lebih besar untuk berinvestasi dalam inisiatif keberlanjutan yang telah direncanakan sebelumnya," katanya dalam siaran pers, Kamis (18/1/2024).

Dalam periode lima tahun mendatang, MEJA telah merumuskan rencana strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya.

Rencana ini mencakup pembangunan workshop baru yang bertujuan meningkatkan kapasitas produksi perusahaan. Selain itu, MEJA berencana untuk mendirikan 'Experience Center' di beberapa lokasi strategis, sebagai langkah konkrit untuk memperluas jangkauan target pemasaran perusahaan.

Sejalan dengan upaya ekspansi, MEJA juga berencana untuk memperkenalkan in-house brand khusus untuk produk furnitur buatan MEJA. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan identitas merek, tetapi juga memberikan nilai tambah kepada pelanggan dengan produk yang unik dan berkualitas tinggi.

Saat ini, saham MEJA tercatat dimiliki oleh PT Interra Djaya Karya sebanyak 999,75 juta saham atau setara 69,55% kepemilikan, PT Wahana Investa Niaga sebesar 431,25 juta saham atau setara 30% kepemilikan, dan Richie Adrian Hartanto sebanyak 0,45% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper