Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Soroti 90% Bahan Baku Obat Masih Impor dari China & India

Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyoroti masih tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku obat.
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan visi dan misi saat Debat Pertama Capres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan visi dan misi saat Debat Pertama Capres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut, 90% bahan baku farmasi dan alat kesehatan masih bergantung pada impor.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, bahan baku farmasi dan alat kesehatan paling banyak diimpor dari dua negara, yakni China dan India. 

Berkaca dari hal tersebut, Anies berkomitmen untuk menambah produsen bahan baku obat dan alat kesehatan yang berasal dari industri kesehatan dalam negeri guna mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor, jika nantinya terpilih sebagai presiden RI. 

“Kita berencana menambah produsen bahan baku obat yang berasal dari industri dalam negeri,” kata Anies dalam Dialog Nasional Pembangunan Kesehatan Indonesia, Selasa (16/1/2024). 

Anies juga menargetkan untuk menurunkan impor bahan baku obat 20% per tahun. Dengan begitu, dia berharap Indonesia dapat menggantikan impor bahan baku obat dan alat kesehatan dengan bahan baku yang berasal dalam negeri.

“Harapannya setelah kita jalankan ini 5 tahun kita bisa menggantikan bahan baku obat impor dengan bahan baku dalam negeri selama itu bisa menyejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Adapun, dalam dokumen janji politiknya, Anies berkomitmen untuk memastikan ketersediaan obat dan vaksin yang terjangkau. Guna mencapai komitmen tersebut, terdapat empat hal yang akan dilakukan Anies apabila keluar sebagai pemenang dalam Pilpres 2024.

Empat hal itu, di antaranya memperkuat riset pengembangan obat, termasuk herbal dan tradisional, vaksin, dan bahan medis dalam negeri, dan memperluas cakupan program vaksinasi untuk mencapai universal child immunization (UCI) hingga desa.

Kemudian, memajukan industri farmasi dan alat kesehatan sebagai industri strategis nasional dengan insentif fiskal dan nonfiskal, serta mendorong Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk lebih profesional dalam melakukan pengujian dan pengawasan izin edar obat, vaksin, dan makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper