Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditanya Soal Anak Muda Ogah Jadi Petani, Ini Jawaban Ganjar Pranowo

Ganjar menyebutkan bahwa modernisasi pertanian menjadi kunci utama untuk meningkatkan minat lapangan kerja petani bagi anak muda.
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo tidak menampik jika banyak anak muda yang enggan menjadi petani. 

Hal tersebut dirinya sampaikan saat menjawab pertanyaan dari Wakil Ketua Umum Kadin bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang. 

“Saya habis dari sawah bertemu dengan mereka [petani]. Pertanyaan yang sama saya tanyakan ke mereka, siapa di antara bapak ibu sekalian yang kepingin anaknya jadi petani? Nyaris tidak ada,” jawab Ganjar dalam Dialog Capres Bersama Kadin, Kamis (11/1/2024). 

Sebagai upaya untuk meningkatkan minat lapangan kerja petani bagi anak muda, Ganjar menyebutkan bahwa modernisasi pertanian menjadi kunci utama, tidak ada pilihan lain. 

Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut mengungkapkan bahwa modernisasi menjadi sebuah pilihan dengan mekanisasi pertanian lahan yang makin sempit dengan konsolidasi lahan. 

“Kan sudah pernah uji coba di Sukoharjo, pertanian dalam 100 hektare dalam satu hamparan. Maka mekanisasinya bisa dilakukan pengolahan tanah dengan traktor. Teknologi nanemnya maju, tidak lagi mundur, ini akan percepatan dan efisiensi,” jelasnya. 

Menurutnya, saat ini pun tidak ada insentif khusus untuk kalangan muda untuk menarik minatnya dalam bertani. 

Ganjar mengaku memang tidak semua anak muda tidak mau bertani. Dirinya juga menemukan anak muda yang memiliki keinginan tinggi dalam bertani. 

“Ketika saya menemukan anak muda yang ideologis, kasih kami pelatihan dan teknologi, mudahkan bibit, ada dari lembaga riset BRIN dan perusahaan. Sebenarnya ada ABG, bukan anak buah Ganjar, tetapi ada akademisi businessman dan government, kalau bisa kita wujudkan, dapet pak,” pungkasnya. 

Pasalnya, WKU Kadin Sarman Simanjorang melontarkan pertanyaan yang berangkat dari keresahan akan jumlah petani yang terus berkurang. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Usaha Pertanian Perorang (UTP) didominasi oleh kelompok umur 45 tahun hingga 54 tahun sebesar 27,09% dari total 29,34 juta UTP. Kemudian diikuti kelompok umur 55 tahun hingga 64 tahun dengan persentase sebesar 23,2%. 

Sementara UTP dengan kelompok usia 25 tahun hingga 34 tahun hanya menjelaskan 10,24% dari total UTP per 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper