Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, merespons rencana Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, untuk meminta keterangannya.
Rencana pemanggilan ini bertujuan untuk mendengar keterangan Zulhas soal pernyataannya mengenai bantuan sosial (Bansos), seiring dengan kritik PDIP dan kubu paslon nomor urut 3 ganjar Pranowo-Mahfud MD ihwal pernyataan pemberian bansos terkait Pilpres 2024.
“Diomongin apa aja boleh. Semakin diomongin semakin bagus, semakin dipanggil, semakin bagus,” kata Zulhas kepada awak media di Kantor Pusat Kemendag, Kamis (4/1/2024).
Menurut catatan Bisnis.com, Selasa (2/1/2024), Komisi VI DPR berencana untuk memanggil Zulhas. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, menyebut, pernyataan yang dilontarkan Ketua Umum PAN itu merupakan bentuk politisasi bansos yang tidak perlu.
Politisi PDIP ini menilai, politisasi bansos demi kepentingan elektoral merupakan sesuatu yang tidak manusiawi.
“Itu akan kami tanyakan di Komisi VI. Pak Zul harusnya berkonsentrasi pada kenaikan beras yang pada hari ini medium mencapai Rp15.000 [per kilogram] dan cabai mencapai Rp175.000 [per kilogram],” kata Zulhas Selasa (2/1/2024).
Baca Juga
Rencana pemanggilan ini berawal dari pernyataan yang dilontarkan Zulhas saat berkampanye di Kendal, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023).
Dalam kessempatan itu, dia menyebut bahwa bansos dan bantuan langsung tunai (BLT) diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Yang kasih bansos sama BLT siapa? Yang suka sama Jokowi angkat tangan! Pak Jokowi itu PAN. PAN itu Pak Jokowi. Makanya kita dukung Gibran. Cocok?” ujar Zulhas dalam penggalan video yang disiarkan di YouTube MetroTV.