Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi IKN Dipertanyakan saat Debat, Bahlil Sebut Ada Aliran Jumbo Rp50 Triliun Masuk

Pada saat debat Cawapres malam tadi, realisasi investasi IKN dipertanyakan. Giliran Bahlil sebut ada aliran Rp50 triliun dieksekusi tahun depan.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal III/2023 pada Jumat (20/10/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal III/2023 pada Jumat (20/10/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM

Bisnis.com, JAKARTA - Saat debat Cawapres pada Jumat (22/12/2023), proyek strategis IKN kembali dipertanyakan, khususnya terkait realisasi investasi.

Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengungkap bakal ada gelombang investasi yang akan disuntikkan kepada megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2024.

Bahlil menyebut, komitmen investasi yang bakal disuntik oleh asing tahun depan nilainya bahkan mencapai Rp50 triliun.

"Yang dari luar Indonesia sekarang sudah deal, dan investasi yang sudah masuk hampir kurang lebih sekitar Rp50 triliun," jelasnya saat ditemui di Perpustakaan Nasional, Sabtu (23/12/2023).

Bahlil memberikan sinyal, geliat investasi jumbo yang akan diinjeksi oleh asing tersebut mulai di-groundbreaking pada semester II/2024, tepatnya setelah pembangunan infrastruktur dasar tahap I di IKN rampung dibangun.

Namun demikian, dia menambahkan, saat ini dirinya belum bisa memberikan informasi lanjutan mengenai sosok investor di balik komitmen jumbo tersebut. Hanya saja, Bahlil memberikan sinyal bahwa komitmen investasi itu datang dari negara di Asia dan Eropa.

"Nanti saya umumkan ya. Sektornya mereka pasti masuk [bisnis] jasa ya, perhotelan, kemudian membangun hunian, kalau industri belum ada," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono memang sempat menjelaskan bahwa akan terdapat hingga dua investor asing yang akan turut menyuntik investasi di IKN melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) tahun depan.

Bambang menjelaskan, investor asing itu dikabarkan berasal dari Tiongkok yang bakal menggarap sektor hunian di IKN. Namun, Bambang tidak menyebut secara jelas siapa pemodal asing tersebut.

Akan tetapi, berdasarkan catatan Bisnis, perusahaan China yang telah menyatakan komitmen untuk membangun hunian di IKN yakni CCFG Corp yang tergabung dalam konsorsium Nusantara bersama dengan PT Risjadson Brunsfield Nusantara. 

Adapun, konsorsium Nusantara tersebut dilaporkan berkomitmen membangun 60 tower rusun dengan nilai investasi Rp30,8 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper