Bisnis.com, JAKARTA - Cawapres Gibran Rakabuming Raka menyebut bahwa banyak orang yang gagal paham dengan pembiayaan pemerintah untuk bangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Gibran menjelaskan bahwa pembangunan IKN di Kalimantan Timur tidak 100 persen menggunakan APBN seperti yang dibayangkan masyarakat, tapi hanya 20 persen penggunaan APBN.
Sementara itu, 80 persen sisanya, menurut Gibran, menggunakan pembiayaan dari swasta baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Jadi tidak semuanya menggunakan APBN, contoh IKN ini kan banyak yang gagal paham. Tidak 100 persen APBN digunakan untuk IKN, tetapi hanya 20 persen dan sisanya dari investasi swasta," tuturnya dalam debat Cawapres di JCC Senayan, Jumat (22/12).
Selain itu, Gibran juga mengatakan pembangunan infrastruktur fisik dan SDM harus seiring seirama agar target Indonesia Emas 2045 bisa tercapai dengan cepat.
"Untuk mewujudkan Indonesia Emas itu harus ada manusia yang emas, seperti di tingkat SMK kita upgrade perlengkapannya agar mereka lebih siap bekerja dan menghadapi tantangan," katanya.
Sebagai informasi, realisasi dan target investasi IKN sudah mencapai Rp45 triliun. Pemerintah Indonesia menargetkan jumlah investasi yang masuk hingga akhir tahun ini mencapai angka yang sama. Sebagai gambaran, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun IKN yakni Rp466 triliun.
Total pembiayaan dari APBN yakni Rp89,4 triliun, Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan swasta senilai Rp 253,4 triliun, serta BUMN dan BUMD senilai Rp 123,2 triliun. Namun, pembiayaan IKN masih di bawah target. Dana dari KPBU dan swasta senilai Rp 253 triliun baru terhimpun Rp 35,5 triliun.