Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Menguat, Posisi Investasi Internasional RI Bakal Terjaga?

Ekonom memprediksi posisi investasi internasional Indonesia bakal terjaga pada 2024 seiring penguatan rupiah.
Ilustrasi modal asing dalam bentuk mata uang dolar AS. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Ilustrasi modal asing dalam bentuk mata uang dolar AS. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) membukukan posisi kewajiban neto investasi internasional Indonesia pada kuartal III/2023 melanjutkan tren penurunan, menjadi US$252,6 miliar dari posisi kuartal sebelumnya di angka US$253,8 miliar. 

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky melihat, pada kuartal III/2023 yang penuh dengan ketidakpastian global dan penguatan dolar AS mempengaruhi arus modal keluar atau capital outflow.   

Riefky menekankan, bahwa kondisi serupa yang terjadi akibat ketegangan tensi geopolitik ini juga terjadi di mayoritas negara berkembang, bukan hanya Indonesia. 

“Kuartal III/2023 capital outflow terjadi di mayoritas negara berkembang, ini tren global,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (18/12/2023). 

Meski ketegangan global masih berlanjut, The Fed telah memberikan sinyal pemangkasan suku bunga acuan pada 2024. Riefky memproyeksikan pada kuartal IV/2023, posisi investasi internasional Indonesia akan terjaga seiring dengan rupiah yang lebih kuat. 

“Kuartal IV/2023 kita memiliki rupiah yang sudah lebih kuat, artinya ada capital inflow yang masuk. Harapannya di kuartal IV/2023 ini memang kita dalam posisi yang lebih baik lagi terkait kewajiban neto-nya, ini cukup mempengaruhi nilai tukar Indonesia,” lanjutnya.

Riefky mengatakan secara umum kewajiban neto mengindikasikan adanya capital outflow sehingga kondisi ini pertanda menurunnya sentimen investor terhadap pasar keuangan Indonesia, begitupun sebaliknya. 

Adapun, BI mencatat penurunan kewajiban neto tersebut bersumber dari penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) seiring dengan peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN). 

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan posisi KFLN menurun didorong aliran keluar modal asing pada investasi portofolio sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Posisi KFLN Indonesia pada akhir kuartal III/2023 turun 0,1% (qtq) menjadi US$716,8 miliar.  

Penurunan tersebut terutama berasal dari turunnya posisi kewajiban investasi portofolio dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) dan surat utang swasta. 

Sementara itu, posisi kewajiban investasi langsung dan investasi lainnya masih menunjukkan peningkatan seiring tetap terjaganya optimisme terhadap prospek perekonomian domestik. 

“Perkembangan posisi KFLN juga dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah,” ujarnya dalam keterangan resmi. 

Di sisi lain, posisi AFLN pada tercatat sebesar US$464,2 miliar, naik 0,1% (qtq), sejalan dengan naiknya posisi aset investasi langsung, investasi portofolio, dan investasi lainnya dalam bentuk surat utang dan pinjaman. 

Sementara posisi aset cadangan devisa menurun antara lain untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai antisipasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global. 

“Peningkatan posisi AFLN tertahan oleh faktor perubahan lainnya terkait penguatan nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang negara penempatan aset,” kata Erwin.

Meskipun demikian, Erwin menegaskan bahwa Bank Indonesia akan tetap memantau potensi risiko terkait kewajiban neto PII terhadap perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper