Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bapanas ke India, Bahas soal Impor Beras dan Daging Kerbau

Pemerintah tengah melobi pihak India untuk mengekspor beras dan daging kerbau ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri.
Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023)./Antara
Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, melakukan lawatan ke India untuk menjajaki kerjasama pengadaan pangan di Indonesia.

Dalam kunjungannya ke India selama 17 - 21 Desember 223, Arief melakukan pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk India, Ina Hagniningtyas Krisnamurthi di New Delhi untuk membahas kepastian impor pangan dari India.

"Pemerintah Indonesia selalu berupaya memastikan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan untuk kepentingan dalam negeri dan trade balance. Tentunya ini memerlukan dukungan dari banyak pihak dan stakeholder, termasuk dukungan negara sahabat," kata Arief dalam siaran pers, Selasa (19/12/2023).

Dia pun berterus-terang, kunjungannya ke India itu juga sebagai bagian dari upaya pemerintah Indonesia memastikan ketersediaan pangan impor dari India dengan harga yang kompetitif.

Sebagaimana diketahui, Arief mengatakan pemerintah India masih menerapkan pembatasan perdagangan pangannya atau restriksi ekspor, termasuk beras.

Oleh karena itu, Arief mengungkapkan saat ini pihaknya tengah melakukan penjajakan kepada pihak India agar mau memasok berasnya ke Indonesia.

"Penguatan stok yang bersumber dari beras India akan terus kita proses. Di samping itu, kita juga dorong pemenuhan ketersediaan daging kerbau sebanyak 150.000 ton untuk kepentingan dalam negeri," ujarnya.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk India, Ina Hagniningtyas Krisnamurthi, mengatakan diperlukan peningkatan investasi di Indonesia untuk mendorong pembangunan pangan yang lebih baik.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas,) menyampaikan bahwa rencana impor beras tambahan dari India dipastikan batal. El Nino jadi momok bagi India hingga menahan ekspor beras mereka.

"Oh Tidak [impor], India lagi melarang ekspor berasnya," ujar Zulhas saat ditemui usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR-RI, Senin (4/9/2023).

Zulhas membeberkan bahwa saat ini India terkena dampak psikologis dari ancaman fenomena El Nino. Meskipun menurutnya India masih punya kelebihan 3 juta ton beras yang berpotensi diekspor.

Selain El Nino, India juga disebut bakal menghadapi pemilihan umum (Pemilu) seperti halnya dengan Indonesia. Di sisi lain, lanjut Zulhas, inflasi di India yang juga cenderung masih tinggi membuat pemerintah di sana melakukan antisipasi mengamankan stok pangan mereka.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Jumat (21/7/2023), India resmi menghentikan ekspor beras nonbasmati pada Kamis (20/7/2023). Pemerintah India menyebut, kebijakan ini diberlakukan untuk memastikan ketersediaan beras non basmati di dalam negeri dan menahan kenaikan harga di pasar domestik akibat perubahan iklim.

“Untuk memastikan ketersediaan beras putih non basmati yang memadai di pasar India dan untuk menahan kenaikan harga di pasar domestik, pemerintah India telah mengubah kebijakan ekspor,” kata Kementerian Pangan India dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters, Jumat (21/7/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper