Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF: Bank Sentral di Seluruh Dunia Tak Perlu Buru-Buru Ikut Kebijakan The Fed

IMF menuturkan bahwa bank sentral di seluruh dunia tidak perlu terburu-buru melemahkan upaya melawan inflasi.
Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva./ Bloomberg
Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva./ Bloomberg

Bisnis.comJAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan bahwa bank-bank sentral di seluruh dunia sebaiknya tidak perlu terburu-buru mengendurkan upaya melawan inflasi walaupun Federal Reserve (The Fed) memberi isyarat perubahan kebijakan pada 2024.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menuturkan bahwa terkadang negara mengklaim telah berhasil memerangi inflasi sebelum waktunya dan hal tersebut dapat membuat kondisi menjadi lebih sulit. 

“Terkadang negara-negara menyatakan kemenangan sebelum waktunya dan kemudian inflasi semakin mengakar dan perjuangan menjadi lebih sulit,” terangnya kepada wartawan di Seoul, seperti dikutip dari BloombergJumat (15/12/2023).

Tak hanya Georgieva, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde dan Gubernur Bank of England (BOE) Andrew Bailey juga menyuarakan kewaspadaan setelah pengumuman The Fed pada Rabu (13/12) yang mengindikasikan pembuat kebijakan mengalihkan perhatiannya untuk memangkas suku bunga. 

Adapun, saran tersebut juga berlaku dalam kasus Bank of Korea, setelah ia bertemu dengan Gubernur Rhee Chang-yong.

Georgieva menuturkan bahwa The Fed benar dalam memberikan sinyal porosnya berdasarkan data Amerika Serikat (AS). Namun, bank sentral lain perlu mempertimbangkan situasi mereka sendiri. 

“Sekarang inflasi menurun dan melambat tetapi pada titik yang berbeda di berbagai negara, bank sentral harus mengkalibrasi tindakan mereka sendiri sesuai dengan kondisi domestik,” terangnya. 

Menurutnya, perjuangan melawan inflasi masih berada tahap terakhir dan menyarankan bank sentral Korea untuk tidak mengambil kebijakan lebih cepat dari yang dimungkinkan oleh data. 

Adapun, ia juga mengunjungi Korea pada minggu ini bersama dengan bank sentral Korea untuk mengenai uang digital. 

Berdasarkan catatan Bisnis, The Fed mempertahankan suku bunga acuan federal fund rate (FFR) di kisaran 5,25% - 5,5% dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir 13 Desember 2023.

Kepala Dewan Gubernur The fed Jerome Powell mengatakan pengetatan kebijakan moneter kemungkinan besar akan berakhir dan diskusi mengenai pemotongan suku bunga mulai terlihat.

Pernyataan Powell, yang disampaikan dalam konferensi pers setelah berakhirnya pertemuan kebijakan terakhir bank sentral tahun ini, sejalan dengan proyeksi dari 19 pembuat kebijakan yang hampir sepakat bahwa suku bunga akan turun pada tahun 2024, banyak di antaranya dengan selisih yang besar.

“Anda lihat bahwa masyarakat tidak menuliskan rencana kenaikan suku bunga. Kami berpikir bahwa kami telah melakukan cukup banyak hal,” kata Powell seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper