Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Roatex Indonesia Respons soal Uji Coba MLFF yang Disebut Bermasalah

RITS buka suara usai beredar video uji coba sistem pembayaran jalan tol non-tunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) masih menghadapi sejumlah masalah.
Ilustrasi Proyek Jalan Tol / Dok. Kementerian PUPR
Ilustrasi Proyek Jalan Tol / Dok. Kementerian PUPR

Bisnis.com, NUSA DUA -  PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) buka suara usai beredar video uji coba sistem pembayaran jalan tol non-tunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) masih menghadapi sejumlah masalah.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama RITS, Attila Keszeg mengatakan bahwa dalam proses uji coba tersebut, salah satu yang menjadi komponen uji coba sistem MLFF pada hari ini adalah kecepatan kendaraan melintasi pintu tol. 

Sehingga, dalam konteks video yang beredar itu, jelas Attila, RITS tengah melakukan pengembangan evaluasi pada komponen uji yang meliputi kecepatan hingga jarak antar kendaraan.

"Kami memiliki banyak sekali komponen pengujian. Dan salah satu komponen pengujiannya adalah kecepatan dan seberapa dekat jarak mobil antar mobil, ada sekitar sepuluh jenis komponen uji yang berbeda," jelasnya saat ditemui Bisnis.com di Nusa Dua Beach Hotel and Spa, Jumat (15/12/2023).

Lebih lanjut Attila menjelaskan, uji coba sistem MLFF kali ini ternyata bukan kali pertama digelar. Pihaknya melaporkan bahwa setidaknya telah melakukan puluhan kali proses uji coba internal.

Mengacu pada hasil uji yang ada, Roatex Indonesia menyebut bahwa uji coba pada hari ini, Jumat (15/12/2023) diklaim telah menunjukkan perkembangan positif.

"Ketika penghalang terbuka itu merupakan tes yang baik. Tapi, dalam beberapa kasus tes lain yang baik ketika penghalang tidak terbuka, karena misalnya tidak ada pembayaran atau pengguna belum terdaftar," tambahnya.

Kendati masih akan terus melakukan evaluasi, Attila optimis proses komersialisasi sistem MLFF di Indonesia dapat dilakukan pada 2024. Namun, dia belum bisa memberikan informasi lengkap mengenai kapan rencana tersebut akan direalisasikan.

"Untuk tanggal spesifiknya saya kira terlalu prematur untuk disebutkan. Karena kita semua tahu rencana (komersialisasi) akan tergantung pada progres (evaluasi sistem)," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper