Bisnis.com, JAKARTA - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel buka suara mengenai entitasnya sering menjadi sorotan akan masalah lingkungan dan pascatambang.
Hal itu mencuat ketika komoditas nikel menjadi primadona dunia setelah temuan pemanfaatan produk ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Health, Safety and Environment (HSE) Harita Nickel, Tonny Gultom, dalam diskusi bertemakan Pengelolaan Lingkungan dan Keselamatan Kelas Dunia di Industri Pemrosesan Nikel di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
"Booming harga nikel menjadi sorotan ke sektor tambang makin kencang. Mudah terlihat di luar itu soal masalah lingkungan atau sosial," ujarnya.
Dia mengutarakan sorotan bagi Harita terjadi sejak Obi mulai menghasilkan produk pertama bahan baku mobil listrik pada Juli 2021. Hal itu, sambungnya, membuat nilai tawar perusahaan menjadi naik.
Tudingan terhadap Harita Nikel, sambungnya, terus mengemuka karena fenomena lonjakan harga komoditas dunia. Lepas dari serangan itu, tuturnya, perseroan terus menjalankan komitmen untuk menjaga lingkungan dan kesehatan.
Baca Juga
"Mulai muncul itu pada 2021, mulai bahas nikel. Kemudian aspek lainnya jadi besar. Adanya sertifikasi itu menjadi penting, itu komitmen kami di lingkungan dan aspek K3. Kami diaudit. Itu bukan paper, tetapi langsung di lapangan. Yang kecil-kecil dilihat." kata Tonny.
Untuk diketahui, Harita Nickel telah meraih sertifikasi ISO 14001:2015 dan ISO 45001:2018.
Sertifikasi ISO 14001:2015, yang fokus pada efektivitas sistem manajemen lingkungan, menegaskan komitmen Harita Nickel selama ini dalam mengimplementasikan praktik yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Sertifikasi ini mencakup aspek penting seperti evaluasi risiko lingkungan, pemenuhan peraturan, dan peningkatan berkelanjutan.
ISO 45001:2018, di sisi lain, mengakui standar tinggi Harita Nickel dalam manajemen kesehatan dan keselamatan kerja sekaligus menegaskan pendekatan proaktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua karyawannya.
Sertifikasi ini menuntut adanya proses yang konsisten dalam mengidentifikasi bahaya, mengurangi risiko, dan mencegah cedera serta masalah kesehatan di tempat kerja.
Untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001:2015 dan ISO 45001:2018, Harita Nickel menjalani serangkaian kegiatan audit yang dilakukan oleh SGS Indonesia.
Prosesi penyerahan sertifikat diberikan langsung oleh Waras Putri Andrianti, selaku Knowledge Director SGS Indonesia kepada Tonny Gultom selaku Direktur Health, Safety and Environment (HSE) Harita Nickel.