Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Kertas Siap Tadah Berkah Tahun Politik 2024

Pemilu 2024 dinilai menjadi momentum pertumbuhan dan perbaikan kinerja industri kertas yang sempat melambat pada akhir tahun 2022.
Ilustrasi industri kertas/Istimewa
Ilustrasi industri kertas/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) menilai kontestasi politik pada 2024 menjadi momentum pertumbuhan dan perbaikan kinerja industri kertas yang sempat melambat pada akhir tahun 2022.

Data Badan Pusat Statiktik (BPS) menunjukkan industri kertas telah mencatat produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) senilai Rp21,04 triliun pada kuartal II/2023 atau naik 4,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sebelumnya, pertumbuhan kinerja industri kertas sempat melambat pada kuartal IV/2022, setelah mencetak rekor pertumbuhan tertinggi pascapandemi sebesar 6,58% pada kuartal III/2023. 

Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida mengatakan, Pemilu 2024 menjadi peluang untuk meningkatkan produktivitas dan perbaikan keuangan emiten industri kertas secara langsung.

"Meskipun beberapa emiten produsen kertas melaporkan penurunan laba bersih hingga kuartal III/2023, momentum 2024 dianggap peluang besar bagi industri kertas untuk memperbaiki kinerjanya," kata Liana kepada Bisnis, Rabu (13/12/2023). 

Namun, dia tak memungkiri bahwa tahun politik seringkali membawa ketidakpastian.

Liana juga menyoroti tantangan terutama terkait ketatnya waktu persiapan, tetapi industri kertas secara prinsip telah mengantisipasi hal ini.

Hal tersebut dianggap sebagai tantangan bagi industri kertas untuk tetap adaptif dan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional. Pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah konkret untuk menghadapi pemilu kali ini.

"Industri kertas menghadapi Pemilu 2024 dengan langkah konkret, termasuk pemastian pasokan bahan baku yang stabil dan peningkatan efisiensi dalam proses produksi," tuturnya. 

Dalam menghadapi Pemilu 2024, industri telah memperhitungkan potensi peningkatan permintaan kertas, khususnya terkait dengan pesanan kampanye, promosi, dan kebutuhan administratif. 

Liana memproyeksi pertumbuhan permintaan kertas selama Pemilu 2024 dapat meningkat, didorong oleh kebutuhan material kampanye dan pemenangan. Bahkan, dia melihat permintaan kertas pada Pemilu 2024 akan lebih tinggi dibandingkan Pemilu 2019.

"Aktivitas kampanye yang meningkat ini diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ini, menjadikan tahun politik sebagai peluang bagi industri kertas," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper