Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Sektor Jasa China Lebih Ngebut jelang Akhir Tahun

Menurut Caixin, aktivitas sektor jasa di China berkembang dengan lebih cepat pada November 2023.
Suasana jalanan di kota Beijing China/ Bloomberg
Suasana jalanan di kota Beijing China/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Menurut Caixin, aktivitas sektor jasa di China berkembang dengan lebih cepat pada November 2023 karena peningkatan dalam bisnis baru merupakan yang terbaik selama tiga bulan terakhir dengan laporan kondisi pasar yang lebih kuat.

Mengutip Reuters, Selasa (5/12/2023) temuan ini menyajikan gambaran yang beragam mengenai sektor jasa karena survei resmi minggu lalu menunjukkan sektor ini secara tidak terduga mengalami kontraksi untuk pertama kalinya, sejak Desember 2022. 

Indeks manajer pembelian (PMI) jasa Caixin/S&P Global naik ke level tertinggi dalam tiga bulan menjadi 51,5 pada November 2023, dari 50,4 pada bulan lalu, namun tetap lebih lemah dibandingkan rata-rata seri jangka panjang.

“Pasokan dan permintaan jasa meningkat seiring dengan pemulihan pasar,” jelas ekonom di Caixin Insight Group, Wang Zhe.

Dengan dipadukan dengan PMI manufaktur Caixin yang lebih baik dari perkiraan, Wang mengatakan China menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menggembirakan, dengan pertumbuhan yang stabil dalam belanja konsumen, peningkatan yang solid dalam produksi industri dan peningkatan kepercayaan pasar. 

Para analis mengatakan perbedaan ukuran survei dan komposisi perusahaan yang disurvei mungkin menjelaskan perbedaan antara angka Caixin dan angka PMI resmi.

PMI gabungan Caixin/S&P, yang mencakup aktivitas manufaktur dan jasa, naik menjadi 51,6 dari 50,0 pada Oktober 2023, menandai pembacaan terkuat sejak Agustus tahun ini. 

Penyedia jasa merasa optimistis terhadap aktivitas bisnis dalam setahun ke depan pada November 2023, dan tingkat sentimen positif meningkat untuk pertama kalinya dalam lima bulan.

Namun, ekonom utama Oxford Economics, Louise Loo, menuturkan  bahwa meskipun China memasuki tahun depan dengan pengaturan kebijakan yang relatif longgar, kepercayaan sektor swasta negara tersebut dibatasi oleh pesimisme properti.

Adapun, PBOC pada minggu lalu menuturkan bahwa  kebijakan moneter akan tetap akomodatif untuk mendukung pertumbuhan, namun mendesak reformasi struktural dari waktu ke waktu untuk mengurangi ketergantungan perekonomian pada infrastruktur dan properti.

Di lain sisi, menurut survei jasa Caixin, lapangan kerja mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak awal 2023. Hal ini karena beberapa perusahaan mempertahankan pendekatan secara hati-hati terhadap perekrutan.

Pada November 2023 juga diketahui terjadi perlambatan lebih lanjut dalam tingkat inflasi biaya input di sektor jasa China. 

“China tidak lagi menjadi spender [pengeluaran] terakhir bagi perekonomian global, jadi jangan mengharapkan reflasi yang kuat,” kata Loo dari Oxford Economics.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper