Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu PM Norwegia, Jokowi Tagih Proyek JETP dan Investasi IKN

Presiden Jokowi bertemu dengan PM Norwegia Jonas Gahr Store. Jokowi minta agar realisasi program JETP dipercepat dan investasi IKN.
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store di sela-sela kegiatan World Climate Action Summit (WCAS) COP28 yang digelar di Ruang Bilateral, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Jumat (1/12/2023). Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store di sela-sela kegiatan World Climate Action Summit (WCAS) COP28 yang digelar di Ruang Bilateral, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Jumat (1/12/2023). Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Norwegia dapat merealisasikan komitmen Just Energy Transition Partnership (JETP) secepatnya dan meningkatkan investasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota pintar berbasis hutan.

Hal ini disampaikannya saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre di sela-sela kegiatan World Climate Action Summit (WCAS) COP28 yang digelar di Ruang Bilateral, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Jumat (1/12/2023) waktu setempat.

"Pengalaman Norwegia dalam mengembangkan Oslo sudah terkenal secara global dan ini akan sangat berharga bagi perkembangan Ibu Kota Nusantara," ujar Jokowi dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (2/12/2023).

Sekadar informasi, Kemitraan JETP merupakan inisiatif pendanaan transisi energi senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp300 triliun yang disepakati antara Indonesia dan negara-negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG).

Adapun, inisiatif tersebut diumumkan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, November 2022. IPG pun terdiri atas Pemerintah Jepang, Amerika Serikat (AS), Kanada, Denmark, Uni Eropa, Jerman, Prancis, Norwegia, Italia dan Inggris Raya.

Apalagi, orang nomor satu di Indonesia itu menyebut bahwa pemerintahannya telah berhasil menurunkan emisi melalui pengendalian deforestasi dan degradasi hutan yang telah terbukti serta diakui secara global.

Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa masih terdapat sejumlah komitmen result-based payment yang belum diberikan atas capaian penurunan emisi tersebut.

Presiden Ke-7 RI itu juga menyayangkan adanya keraguan beberapa pihak di Eropa terhadap komitmen Indonesia dalam pelestarian hutan dan lingkungan hidup. 

"Saya berharap Norwegia dapat memberikan pandangan yang berimbang, khususnya terkait Peraturan Deforestasi Uni Eropa yang bersifat diskriminatif dan berdampak besar terhadap 16 juta orang yang sebagian besar adalah petani kecil," ujarnya

Terakhir, kedua pemimpin negara juga membahas soal situasi di Gaza. Jokowi juga berharap Norwegia dapat kembali memberikan kontribusinya dalam mencari solusi perdamaian di Gaza.

"Saya sangat berharap Norwegia, sebagai fasilitator Perjanjian Oslo, dapat kembali berkontribusi dalam mencari solusi untuk segera dimulainya proses perdamaian berdasarkan solusi dua negara," pungkas Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper