.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bagaimana tanah air dapat mencapai visi Indonesia Emas 2045, Sri Mulyani menggunakan analogi layaknya Walt Disney dan Menyiapkan ‘resep’ ala Chef Arnold.
Dalam paparannya di acara Indonesia-Europe Investment Summit 2023 bertema Capturing Golden Momentum Towards Indonesia Emas 2045 pada Kamis (30/11/2023), Sri Mulyani menuturkan bahwa Indonesia terus mengalami pertumbuhan 5%, rasio utang terhadap PDB masih relatif rendah, serta inflasi juga masih relatif stabil.
Namun, ia mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak cukup untuk mempersiapkan Indonesia untuk mencapai impian dan tujuannya, yakni Indonesia Emas 2045. Namun, semuanya harus dimulai dengan mimpi.
“Walt Disney, [memiliki] produk yang sangat luar biasa karena mimpinya. Jika Anda bisa memvisualisasikannya, jika Anda bisa memimpikannya, setidaknya ada cara untuk mewujudkannya,” ujar Sri Mulyani.
Dia kemudian menyebut Angga Fauzan, salah satu awardee beasiswa LPDP RI yang berasal dari Boyolali yang mencapai mimpinya untuk mendapatkan pendidikan lebih tinggi, mendapatkan beasiswa, menyelesaikan pendidikan master di Universitas Edinburgh, dan kembali ke Indonesia lalu memulai perusahaannya sendiri.
“Inilah salah satu wajah generasi muda Indonesia yang memberikan kita keyakinan yang kuat bahwa Indonesia, mempunyai mimpi, memvisualisasikan dan mempunyai tekad untuk mencapainya. Jadi menjadi negara berpendapatan tinggi bukanlah sebuah impian, melainkan sebuah tujuan,” Jelasnya.
Baca Juga
Kemudian, setelah menentukan tujuan tersebut, langkah selanjutnya menurunya adalah bagaimana dalam mempersiapkannya.
“Sama seperti Chef Arnold yang akan membagikan bahan-bahannya, yakni resep, untuk membuat makanan yang sangat favorit,” tuturnya.
Lanjutnya, untuk itu maka perlu untuk menemukan bahan dan resep yang tepat untuk mencapai apa yang divisualisasikan beserta impian tersebut. Hal ini sama seperti bahan sekaligus resep Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi.
Indonesia Emas 2045
Sri Mulyani menjelaskan bahwa resep dasar dari pertumbuhan yang kuat adalah produktivitas dan inovasi. Dalam kesempatan itu, dia juga mengutip ucapan dari Paul Krugman, yakni pemenang hadiah nobel untuk ekonomi pada 2008 bahwa produktivitas memang bukan segalanya. Namun dalam jangka panjang, produktivitas adalah segalanya.
Kemudian, produktivitas dan inovasi menurutnya juga perlu didukung dari tiga aspek, yang meliputi sumber daya manusia, infrastruktur dan teknologi.
Pertama, dalam sumber daya manusia, pengembangan ini dilakukan di bidang pendidikan dan kesehatan, yang menjadi agenda prioritas untuk mendukung pembangunan ekonomi.
Kedua, dalam infrastruktur, transformasi ekonomi akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan ekonomi yang bernilai tambah tinggi.
"Ketiga, adalah teknologi, yakni dengan terobosan kebijakan untuk menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan menguasai teknologi di masa depan," tutupnya.
